18.240 Keluarga di 15 Kelurahan di Semarang Terkepung Banjir  

Tersebar di lima kecamatan

Semarang, IDN Times - Banjir masih mengepung sejumlah wilayah di Kota Semarang sejak Selasa (23/2/2021). Sampai Kamis (24/2/2021), jumlah lokasi yang tergenang banjir terus bertambah dan puluhan ribu keluarga terdampak bencana akibat hujan yang turun terus menerus itu.  

1. Masih ada 26 titik banjir di Kota Semarang

18.240 Keluarga di 15 Kelurahan di Semarang Terkepung Banjir  Banjir di Bundaran Bubakan Semarang. Dok. CCTV Analitik Semarang

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, ada 26 titik banjir yang tersebar di Ibu Kota Jawa Tengah antara lain Jalan Raya Kaligawe (bawah jembatan tol), Jalan Imam Bonjol sampai dengan Bundaran Bubakan. Kemudian, Jalan Gajah Raya pertigaan arteri Soekarno Hatta, Jalan Pantura Genuk arah Semarang, Jalan Dongbiru Genuk.

Selanjutnya, Jalan Citarum Taman Progo, Jalan Patimura, Jalan Gebanganom Genuk, Jalan Sido Asih sampai dengan Tlogosari, Jalan Ronggowarsito, Jalan Raden Patah, Jalan Tambak Dalam, Tawangsari Tanjung Mas. Lalu, RW 04 Kelurahan Siwalan, Kampun Batik Kelurahan Rejomulyo, Jalan Empu Tantular, Jalan MT Haryono ke Bundaran Bubakan.

Kemudian, wilayah Kelurahan Kemijen, wilayah Kelurahan Kuningan, dan wilayah Kelurahan Panggung Lor, wilayah Kelurahan Muktiharjo Kidul, wilayah Kelurahan Panggung Kidul, wilayah Muktiharjo Lor, wilayah Kelurahan Tanjung Mas, wilayah Kelurahan Purwosari, dan wilayah Kelurahan Bandarharjo.

Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono mengungkapkan, kondisi banjir itu masih terpantau hingga hari ini dengan ketinggian air yang beragam 10 sentimeter hingga 100 sentimeter.

2. Ketinggian air banjir antara 50 sentimeter hingga 100 sentimeter

18.240 Keluarga di 15 Kelurahan di Semarang Terkepung Banjir  Banjir di permukiman warga Kemijen Semarang Timur. Dok. BPBD Kota Semarang

‘’Wilayah dengan air banjir tertinggi ada di Jalan Raya Kaligawe hingga 70 sentimeter dan Kelurahan Bandarharjo mencapai 100 sentimeter. Kemudian, ketinggian air yang merendam sejumlah wilayah lainnya berkisar antara 50-60 sentimeter,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu (25/2/2021).

Puluhan ribu keluarga juga terdampak banjir akibat dari hujan lebat yang disertai angin kencang di seputaran Kota Semarang. Per Kamis (25/2/2021), ada 18.240 keluarga yang terdampak di 15 kelurahan yang tersebar di 5 kecamatan.

Untuk Kecamatan Semarang Utara, ada 7 kelurahan yang terendam banjir di antaranya Panggung Lor, Tanjung Mas, Panggung Kidul, Purwosari, Bandarharjo, Dadapsari, dan Kuningan. Banjir yang terjadi di kawasan tersebut karena curah hujan tinggi dan drainase tidak berfungsi secara maksimal.

Baca Juga: Hati-hati! Semarang Banjir Lagi, 13 Tempat ini Masih Terendam

3. Sebanyak 2.870 rumah terendam banjir di Kelurahan Panggung Lor

18.240 Keluarga di 15 Kelurahan di Semarang Terkepung Banjir  Banjir di permukiman warga Genuk Semarang. Dok. MIK Semar

‘’Ada 2.870 rumah terendam banjir di Kelurahan Panggung Lor dengan rincian 11.028 jiwa dan 3.250 KK. Ketinggian air di sana antara 50 sentimeter hingga 100 sentimeter. Kemudian di Tanjung Mas, ada 4.856 KK dari 10 RW terdampak dan 9 KK mengungsi di rumah saudara. Pada lokasi tersebut ada dapur umum, tepatnya di RW 08,’’ tutur Winarsono.

Selanjutnya di Kelurahan Panggung Kidul, ada 4 RW yang terdampak, 341 rumah terendam, dengan rincian 694 Jiwa dan 341 KK. Banjir di Kelurahan Purwosari ada 6 RW yang terdampak, 1.044 rumah yang terendam dengan rincian 2.934 Jiwa dan 1.096 KK. Banjir di Kelurahan Bandarharjo, 11 RW terdampak, 844 rumah terendam dengan rincian 935 KK.

Kemudian, di Kelurahan Dadapsari banjir mengepung 10 RW dan berdampak 1.962 rumah terendam dengan rincian 8.506 jiwa dan 2.418 KK. Banjir di Kelurahan Kuningan berdampak di 11 RW, sebanyak 1.488 rumah terendam dengan rincian 5.074 jiwa dan 2.916 KK.

4. Banjir di Kelurahan Bugangan karena drainase tidak berfungsi

18.240 Keluarga di 15 Kelurahan di Semarang Terkepung Banjir  Stasiun Tawang Semarang tergenang banjir. Dok. PT KAI Daop 4 Semarang

Untuk Kecamatan Semarang Timur, ada dua kelurahan yang terendam banjir, yakni di Kelurahan Bugangan dan Kelurahan Kemijen. Banjir di Kelurahan Bugangan disebabkan karena tingginya curah hujan dan drainase di Jalan Barito tidak berfungsi. Kejadian itu mengakibatkan 520 jiwa dan 130 KK terdampak banjir.

Sedangkan di Kelurahan Kemijen, ada 11 RW terdampak banjir dengan jumlah 2.377 jiwa dan 709 KK. Dari kejadian tersebut 5 KK mengungsi dan di sana juga didirikan dapur umum di Masjid Al Iman Penjaringan RT 04 RW 01.

Untuk Kecamatan Genuk, ada empat kelurahan terdampak banjir antara lain Genuksari, Gebangsari, Trimulyo, dan Kudu. Ada 341 Jiwa dan 240 KK yang kena imbas dari banjir.

5. Sebanyak 91 warga terdampak banjir di Kelurahan Krobokan mengungsi

18.240 Keluarga di 15 Kelurahan di Semarang Terkepung Banjir  Warga mengungsi saat banjir di Kota Semarang. Dok. BPBD Kota Semarang

Untuk Kecamatan Semarang Barat, kelurahan yang terdampak banjir adalah Krobokan. Banjir di lokasi tersebut terjadi di 13 RW dan merendam 580 rumah dengan rincian 1.863 jiwa dan 839 KK. Pengungsian berada di Posko PDI Perjuangan Jl Jodipati Timur RT 5 RW 7 dengan jumlah pengungsi sebanyak 36 KK dan 91 jiwa. Sedangkan, dapur umum ada di Posko PDI Perjuangan dan Mushola Al Iman Jalan Pringgodani.

Untuk Kecamatan Pedurungan, banjir menggenangi Kelurahan Muktiharjo Kidul dan berdampak pada 2.266 jiwa dan 456 KK. Para warga yang terdampak banjir mengungsi di Masjid Al Muttaqin RW 24 dan Mushola RT 4 RW 4. Adapun, dapur umum tersedia di RT 6 RW 15.

Winarsono menambahkan, untuk mengurangi ketinggian air banjir pihaknya bersama instansi terkait berupaya untuk mengoptimalkan pompa air. ‘’Sedangkan untuk para warga terdampak, kami juga mengirim kebutuhan pokok dan air bersih,’’ tandasnya.

Baca Juga: 8 Temuan Pakar soal Banjir Semarang, Bukan Karena Cuaca Ekstrem

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya