Gibran Disebut Rekomendasi Tas Bansos, Sritex: Order Langsung Kemensos

Pesanan dari Kemensos masuk sejak April 2020

Sukoharjo, IDN Times - PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dikaitkan dalam kasus korupsi bantuan sosial (bansos) yang dilakukan Menteri Sosial, Juliari Batubara. Dalam kasus tersebut, putra sulung Presiden RI Joko Widodo, Gibran Rakabuming turut disebut karena diduga sebagai pihak yang merekomendasikan pemesanan tas bansos ke perusahaan tersebut.

1. Manajemen Sritex angkat bicara soal pemesanan tas bansos

Gibran Disebut Rekomendasi Tas Bansos, Sritex: Order Langsung KemensosSuasana pabrik tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo Jawa Tengah. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Ihwal pemberian rekomendasi dari Gibran dalam proyek pengadaan proyek tas bansos ke perusahaan yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah itu, pihak manajemen angkat bicara.

‘’Itu tidak benar,’’ kata Head of Corporate Communication Sritex, Joy Citradewi saat dihubungi IDN Times melalui Whatsapp, Senin (21/12/2020).

Dia menuturkan, pemesanan goodie bag bansos itu langsung dilakukan oleh Kementerian Sosial (Sosial) dengan menghubungi Marketing Sritex.

‘’Pihak Kemensos menghubungi Marketing Sritex untuk pemesanan ini pada bulan April 2020. Mereka memesan goodie bag dalam jumlah besar dan butuh cepat alias urgent,’’ tuturnya.

Baca Juga: Gibran Marah Namanya Disebut Dalam Dugaan Korupsi Bansos

2. Sritex melibatkan mitra kerja dari luar untuk memenuhi pesanan tas bansos

Gibran Disebut Rekomendasi Tas Bansos, Sritex: Order Langsung KemensosSuasana pabrik tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo Jawa Tengah. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Untuk memenuhi kebutuhan pemesanan tas bansos dari Kemensos itu, Sritex tidak dapat mengerjakan sendiri. Perusahaan tekstil terbesar se-Asia Tenggara itu melibatkan mitra kerja dari luar.

‘’Dalam menangani pesanan goodie bag itu kami tidak memproduksi sendiri. Kami juga berbagi kepada beberapa perusahaan lain menengah dan kecil (UMKM),’’ ungkapnya.

3. Nilai kontrak, harga dan jumlah pesanan tas bansos bersifat rahasia

Gibran Disebut Rekomendasi Tas Bansos, Sritex: Order Langsung KemensosSuasana pabrik tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo Jawa Tengah. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Ditanya berapa nilai kontrak, harga, dan jumlah tas yang dipesan Kemensos, Joy lebih lanjut menjelaskan bahwa pihaknya tidak bisa menjabarkan secara rinci jumlah pesanan maupun kontrak yang diterima Sritex dari pemerintah itu. 

‘’Untuk qty (kuantitas) dan nilai kontrak ada confidentiality clause (rahasia) ya,’’ imbuhnya.

Dalam menyelesaikan kebutuhan pesanan tas bansos Kemensos, khusus di Sritex sendiri melibatkan 10 ribu tenaga kerja. Sedangkan, dari luar Sritex juga bekerja sama dengan 20 mitra kerja di wilayah Solo Raya.

‘’Proses produksi ini sudah selesai pada bulan November 2020 lalu,’’ tandas Joy.

Untuk diketahui, PT Sritex yang berdiri sejak tahun 1972 merupakan perusahaan tekstil dan garmen terbesar se-Asia Tenggara. Sejak tahun 1994, perusahaan yang didirikan Muhammad Lukminto itu telah dipercaya untuk memproduksi kebutuhan seragam militer di Indonesia dan 35 negara di dunia.

4. Gibran punya saham di Sritex?

Gibran Disebut Rekomendasi Tas Bansos, Sritex: Order Langsung KemensosSuasana pabrik tekstil dan garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo Jawa Tengah. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Pada tahun 2013, PT Sri Rejeki Isman menjadi perusahaan publik dan melantai di bursa saham dengan kode SRIL. Disinggung apakah putra Presiden Joko “Jokowi” Widodo punya saham di sritex, Joy tak memberikan jawaban secara spesifik.

”Karena kita sudah go public, siapapun (termasuk Gibran) berhak untuk menanam saham di Sritex,” ucapnya. 

Seperti diketahui, KPK menjerat Juliari Batubara sebagai tersangka dalam kasus korupsi bansos Corona. Dia dijerat bersama empat orang lainnya, yaitu Matheus Joko Santoso, Adi Wahyono, Ardian IM, dan Harry Sidabuke.

Dua nama awal merupakan pejabat pembuat komitmen atau PPK di Kemensos. Sedangkan dua nama selanjutnya adalah pihak swasta sebagai vendor dari pengadaan bansos.

KPK menduga Juliari menerima jatah Rp 10 ribu dari setiap paket sembako senilai Rp 300 ribu per paket. Total setidaknya KPK menduga Juliari Batubara sudah menerima Rp 8,2 miliar dan Rp 8,8 miliar.

Baca Juga: Ramai Kasus Bansos, Gibran Blusukan Bagi-bagi Sembako ke Warga Solo

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya