Pernah COVID-19, Wali Kota Semarang Gagal Vaksin Pertama, Diganti Ita

Titer antibodi Hendi masih cukup tinggi

Semarang, IDN Times - Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu menjadi orang pertama yang menerima vaksin di Ibu Kota Jawa Tengah tersebut pada Kamis (14/1/2020). Perempuan yang akrab disapa Ita itu menggantikan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang batal divaksinasi pertama bersama pejabat dan tokoh masyarakat di wilayah tersebut.

1. Wakil Wali Kota Semarang menjadi orang pertama penerima vaksin

Pernah COVID-19, Wali Kota Semarang Gagal Vaksin Pertama, Diganti ItaWakil Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu menunjukkan kartu dan sertifikat vaksinasi di Kantor Dinkes Kota Semarang, Kamis (14/1/2021). IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Bertempat di Kantor Dinas Kesehatan Kota Semarang, Ita mendapat nomor urut satu. Ada beberapa tahap yang harus dilalui mulai dari pengukuran suhu tubuh, tekanan darah, hingga menjawab 16 pertanyaan. Adapun, pertanyaan yang dilakukan seperti apakah pernah COVID-19, pernah berinteraksi dengan kontak erat, mempunyai autoimun, memiliki kelainan darah, tensi tinggi atau tidak dan lainnya.

Ita kemudian disuntik vaksin sekitar kurang lebih dua menit proses vaksinasi yang dilakukan tenaga medis dari Puskesmas Pandanaran. Penyuntikan dilakukan pada lengan kiri Ita.

‘’Pertama deg-degan juga sehingga tadi sempat tensinya naik di angka 150. Namun, karena sudah masuk disitu (ruang vaksinasi) maka mau tidak mau harus disuntik vaksin, apalagi saya menggantikan Pak Wali. Jadi nunggu beberapa saat agar tensi turun, akhirnya bisa disuntik,’’ ungkapnya seusai vaksinasi.

Baca Juga: Terima 9.800 Vaksin Sinovac, 10 Pejabat di Semarang Disuntik Pertama

2. Ita tidak merasakan efek apapun setelah divaksinasi

Pernah COVID-19, Wali Kota Semarang Gagal Vaksin Pertama, Diganti ItaSebanyak 10 tokoh masyarakat di Kota Semarang menerima vaksinasi pertama. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Setelah disuntik dengan vaksin COVID-19 Sinovac, Ita harus menunggu 30 menit supaya dapat diketahui ada dampak tidak setelah vaksinasi.

‘’Alhamdulillah tidak ada dampak yang dirasakan setelah 30 menit tadi. Seperti kayak disuntik vaksin yang lainnya. Sama saja sih,’’ tuturnya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang turut hadir dalam proses vaksinasi tersebut menyampaikan, vaksin ini merupakan upaya pemerintah untuk mempercepat mengatasi pandemik COVID-19.

‘’Pemerintah pusat telah membagikan vaksin di Kota Semarang sebanyak 38.240 buah atau bisa dipakai 19.120 tenaga kesehatan. Adapun, vaksinasi serentak dimulai hari ini termasuk kepada 10 tokoh yang merupakan representasi dari pemerintah untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa vaksin tidak bahaya. Justru lewat vaksin upaya percepatan untuk mengatasi COVID-19 bisa diatasi dengan baik, tepat, dan cepat,’’ jelasnya.

3. Ada 10 pejabat dan tokoh masyarakat di Kota Semarang yang juga mendapatkan vaksinasi

Pernah COVID-19, Wali Kota Semarang Gagal Vaksin Pertama, Diganti ItaKapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar divaksinasi COVID-19. IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Selain wakil wali kota, terdapat 10 pejabat dan tokoh yang turut menerima vaksinasi pertama di Semarang. Mereka antara lain Kapolrestabes Semarang, Dandim 0733/ BS, Kepala Kejaksaan Negeri Semarang, Ketua PN Semarang, serta Komandan Denpom Semarang.

Untuk tokoh masyarakat adalah Ketua MUI Kota Semarang, Ketua IDI Kota Semarang, Kepala BPOM Semarang, serta Ketua DPRD Kota Semarang.

4. Sebagai penyintas COVID-19 Hendi batal divaksinasi karena titer antibodi masih kuat

Pernah COVID-19, Wali Kota Semarang Gagal Vaksin Pertama, Diganti ItaWali Kota Semarang, Hendrar Prihadi hadir dalam vaksinasi perdana di Kantor Dinas Kesehatan Kota Semarang, Kamis (14/1/2020). IDN Times/Anggun Puspitoningrum.

Hendi batal divaksinasi lantaran kadar titer antibodi dalam tubuhnya masih cukup tinggi.

‘’Saya termasuk penyintas COVID-19 dan saya sudah berkonsultasi dengan dokter yang merawat saat saya sakit dan dianjurkan untuk tes darah. Hasilnya, titer antibodi mencapai 1/320 ini sangat jauh di atas angka normal, sehingga secara antibodi masih kuat,’’ katanya.

Maka, lanjut dia, supaya tepat sasaran vaksin pertama saya serahkan kepada ibu wakil wali kota agar selanjutnya bisa disampaikan pesan kepada masyarakat bahwa vaksin ini aman.

‘’Saat ini saya tidak pantas menjadi prioritas penerima vaksin. Malah saya ingin menyumbangkan plasma kepada kawan-kawan yang sedang menderita COVID-19,’’ tandasnya. 

Baca Juga: Epidemiolog Undip Semarang: Millennial Perlu Vaksinasi Virus Corona

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya