[FOTO] Energi Bersih Pertamina Mewujudkan Perempuan Bondan Bercahaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Indonesia merupakan Negara Kepulauan (Archipelagic State) terbesar di Dunia, yang memiliki 17.508 pulau besar dan kecil. Letak geografis membuat keteraksesan warga terhadap listrik masih terbatas dan belum merata.
Hal itu turut dirasakan oleh warga yang tinggal di Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Selama puluhan bahkan ratusan tahun sejak kampung itu ada, mereka baru bisa menikmati listrik dengan layak dalam waktu empat tahun terakhir. Tepatnya semenjak PT Pertamina (Persero)--melalui subholding PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) IV Cilacap--memberikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH) pada 2018.
PLTH merupakan jenis pembangkit listrik yang menggabungkan beberapa jenis energi sekaligus untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada beban listrik yang sama. Jenis energi yang digabungkan di Dusun Bondan adalah energi dari tenaga angin dan tenaga surya, sehingga diberi nama Energi Mandiri Tenaga Surya Angin (E-Mas Bayu).
Program energi baru terbarukan (EBT) yang diimplementasikan Pertamina di Dusun Bondan memberikan efek berganda (multiplier effect) bagi perekonomian warga setempat. Ketersediaan listrik mendukung aktivitas keseharian dan meningkatkan kesejahteraan mereka sehingga menurunkan angka kemiskinan setempat.
Sebelumnya, warga setempat tidak mendapatkan akses listrik dengan layak, seperti di wilayah lain karena daerah yang terpencil. Setiap Malam hari, mereka hanya mengandalkan penerangan sekadarnya dari lampu berbahan bakar minyak tanah yang rentan memicu kebakaran. Lebih dari itu, asap pembakaran lampu tersebut ikut mengganggu kesehatan warga.
Ketiadaan listrik membuat aktivitas warga Dusun Bondan terbatas dan tidak mempunyai pilihan serta kesempatan lain. Mulai dari keterbatasan akses informasi, komunikasi, dan hiburan yang berdampak pada minimnya literasi, teknologi, serta pendidikan mereka. Kondisi itu mengancam keberlangsungan dan masa depan warga, khususnya perempuan dan anak-anak Dusun Bondan.
PLTH sumbangsih dari Pertamina bak Sang Pencerah bagi mereka. Dengan biaya iuran Rp25 ribu per bulan, warga Dusun Bondan bisa menikmati listrik dengan kuota 500 watt dengan nyaman dan leluasa tanpa biarpet selama 24 jam.
Iuran tersebut diperuntukkan untuk biaya pemeliharaan PLTH. Meski demikian, jika warga berkendala tak bisa membayar secara tunai, bisa dibayar menggunakan hasil panen laut.
Untuk menuju ke Dusun Bondan membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam menggunakan perahu compreng dari Dermaga Sleko, Cilacap. Akses tranportasi ke sana hanya bisa menggunakan kendaraan air
Dusun Bondan yang berada di Laguna Segara Anakan merupakan wilayah terpencil. Sebagian besar warga berprofesi sebagai nelayan dan buruh tambak
E-Mas Bayu ini menjadikan Dusun Bondan mandiri energi bahkan berkontribusi mengurangi emisi karbon penyebab perubahan iklim sebanyak 126,4 ton CO2-eq/tahun
Media penyimpanan daya atau baterai ini digunakan untuk menyimpan pasokan listrik yang dihasilkan E-Mas Bayu sebanyak 16.200 watt-peak (Wp) per hari, sebelum disalurkan ke warga
Baca Juga: [FOTO] Penjaga Mutu Avtur Pertamina untuk Keamanan Dunia Penerbangan
Editor’s picks
Energi listrik disalurkan menggunakan kabel listrik yang aman kepada 78 rumah tangga, 1 sekolah dasar, 1 masjid, dan 1 rumah produksi energi
Kehadiran listrik membuat perempuan Dusun Bondan berdaya, terutama untuk penguatan ketahanan pangan keluarga. Bisa memasak menggunakan alat masak listrik kapan pun
Masa depan dan keberlanjutan anak-anak perempuan Dusun Bondan terjaga dengan baik karena listrik mendukung peningkatan pendidikan dan literasi teknologi mereka. Gak lagi tertinggal dan terbelakang
Ibu rumah tangga bisa leluasan dan nyaman mengakses hiburan dan berita dengan layak sehingga tidak ketinggalan informasi dan teperdaya kabar bohong (hoaks)
Akses listrik menjadikan perempuan Dusun Bondan mandiri secara ekonomi karena leluasa beraktivitas saat Siang maupun Malam hari. Tidak ada kendala lagi
Listrik E-Mas Bayu memudahkan perempuan Dusun Bondan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan pihak lain, baik antarkeluarga atau saudara. Hal itu juga membuat mereka melek keuangan
Ketersediaan listrik dari EBT E-Mas Bayu memengaruhi derajat kesehatan dan peran perempuan dalam kehidupan bermasyarakat. Makin rendah akses perempuan terhadap energi, maka akan makin kecil pula kesempatan mereka bisa berdaya.
Oleh karena itu, akses listrik yang mudah dan aman dari energi bersih di Dusun Bondan berdampak terhadap kesehatan reproduksi, proses produksi rumah tangga, rasa keamanan individu, dan peningkatan kesejahteraan perempuan. Pasalnya, ketersediaan energi yang andal mampu memenuhi kebutuhan dasar, kebutuhan produktif, dan kebutuhan sosial mereka sekaligus.
E-Mas Bayu di Dusun Bondan menjadi perwujudan Pertamina menjamin akses energi bersih, terjangkau, andal, dan berkelanjutan sebagaimana diamanatkan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG's) nomor 7.
EBT tersebut juga realisasi nyata dari beberapa ekosistem SDG's. Mulai dari pengentasan kemiskinan (SDG's nomor 1), peningkatan kesejahteraan masyarakat (SDG's nomor 3), peningkatan pendidikan yang berkualitas (SDG's nomor 4), pemberdayaan perempuan (SDG's nomor 5), pertumbuhan ekonomi lokal (SDG's nomor 8), permukiman yang berkelanjutan (SDG's nomor 11), dan penanganan perubahan iklim (SDG's nomor 13).
Baca Juga: [FOTO] Green Refinery, Wujud Transisi Energi Pertamina Kurangi Emisi