COVID-19 Jateng Tertinggi, Dinkes: Satgas Pusat Keliru, Ngitungnya Dobel

Kadinkes Jateng: Ambil aja dari website kita

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan Jawa Tengah menanggapi kasus COVID-19 di wilayahnya yang belakangan ini meroket naik. Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo, menganggap perhitungan data yang dilakukan tim Satgas COVID-19 pusat keliru karena data yang diambil banyak yang dobel.

"Selain itu, kami temukan ada 75 orang yang pada minggu sebelumnya sudah dirilis, kemarin dirilis lagi. Untuk temuan 519 yang dobel data itu, ada satu nama yang ditulis sampai empat hingga lima kali," kata Yulianto dalam keterangan yang didapat IDN Times, Senin (30/11/2020).

"Dari tim kita sudah menemukan total data yang dobel sebanyak 694 kasus. Itu hari itu saja, ya saat rilis Jateng tambah 2.036," tambahnya.



1. Kadinkes Jateng kaget wilayahnya punya kasus penularan COVID-19 tertinggi se-Indonesia

COVID-19 Jateng Tertinggi, Dinkes: Satgas Pusat Keliru, Ngitungnya DobelIlustrasi virus corona (IDN Times/Arief Rahmat)

Pihaknya pun menampik anggapan bahwa kasus penularan COVID-19 di Jawa Tengah sedang mengalami kenaikan yang signifikan. 

Jika pada Minggu (29/11/2020), katanya tim satgas COVID-19 pusat menyatakan wilayahnya jadi provinsi dengan penambahan kasus penularan tertinggi sebanyak 2.036 kasus. Akan tetapi pihaknya berdalih di hari yang sama, jumlah penambahan kasus di Jawa Tengah hanya 844 kasus.

Menurutnya lonjakan kasus penularan COVID-19 versi Satgas COVID-19 pusat sangat mengagetkannya. 

"Ini berbeda jauh dari data kami, yang hanya 844 penambahannya," cetusnya.

Baca Juga: Jokowi: Peningkatan Kasus COVID-19 di DKI dan Jateng Sangat Drastis!

2. Dinkes klaim ada dobel data di Kendal. Satu pasien ditulis lima kali

COVID-19 Jateng Tertinggi, Dinkes: Satgas Pusat Keliru, Ngitungnya DobelIlustrasi swab test. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Ia beralasan data yang dirilis oleh Satgas COVID-19 pusat terjadi dobel data. Juga ditemukan 519 data yang dobel dalam rilis oleh pemerintah pusat.

Dobel data, katanya terjadi di Kendal. Sebab, ada satu nama pasien yang ditulis sampai lima kali. Tak hanya saja, Yulianto menemukan banyak kasus lama yang dimasukkan dalam rilis Satgas Covid-19 pada 29 November itu.

“Jadi, dari jumlah penambahan kasus yang disebut Satgas Covid-19 sebanyak 2.036 itu, ternyata ada dobel data banyak. Selain itu, juga kasusnya sudah lama, bahkan sudah beberapa bulan yang lalu baru dirilis kemarin," akunya.

3. Kadinkes Jateng: Ambil aja data COVID-19 di website kita. Sudah pasti benar

COVID-19 Jateng Tertinggi, Dinkes: Satgas Pusat Keliru, Ngitungnya DobelIlustrasi swab test. IDN Times/Bagus F

Ia mengatakan sudah berkali-kali koordinasi dengan Satgas COVID-19 Pusat. Tujuannya agar bisa disinkronkan sehingga tidak membuat resah masyarakat.

Ia pun menyarankan agar Satgas COVID-19 pusat mengambil data di website resmi corona.jatengprov.go.id. "Karena itu sudah pasti benar. Ini saran yang kami sampaikan ke pusat, agar menjadi perhatian,” paparnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Data Pasien Meninggal COVID-19 Jateng Beda dengan Satgas Pusat 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya