Para Suporter Bawa Lilin dan Gelar Aksi Tutup Hidung: Rindu Sepak Bola Damai

1. Para suporter gelar aksi tutup hidung

Dalam aksi tersebut, mereka mendatangi Lapangan Pancasila pada Senin (3/10/2022) malam.
Tak lupa para suporter juga kompak membawa lilin sembari memanjatkan doa bersama untuk memunculkan rasa solidaritas bagi para suporter Aremania yang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan.
2. Suporter merindukan sepak bola yang damai

Koordinator aksi dari Aliansi Suporter Salatiga, Adi Limantoro mengaku, sejumlah perwakilan suporter turut hadir untuk mengikuti aksi di Lapangan Pancasila.
Pesertanya ada yang dari suporter Arema Malang, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, PSS Sleman, Persib Bandung, Persija Jakarta, PSISa Salatiga, Persis Solo, Persipura Jayapura.
"Kami merindukan sepak bola yang damai, sepak bola yang ramah bagi semuanya, mulai dari suporter, perempuan dan anak. Termasuk keamanan juga," ujar Adi.
3. Waktunya hilangkan rivalitas yang sempit

Menurutnya semestinya sepak bola menjadi ajang olahraga sekaligus hiburan untuk masyarakat. Di samping itu, sepak bola harusnya juga bisa menggerakan perekonomian daerah.
Lebih lanjut, dengan adanya tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, maka para suporter perlu menghilangkan sikap rivalitas yang sempit.
Ia juga sangat prihatin dengan meninggalnya banyak suporter dalam peristiwa di Stadion Kanjuruhan. Kami selaku suporter merasa prihatin. Apalagi sampai ada ratusan korban jiwa. Walaupun kita memiliki tim kebanggaan, sudah saatnya suporter maju dan rivalitas itu hanya sebatas di lapangan," ungkapnya.
4. Manajer PSISa minta suporter bersikap dewasa

Sedangkan, menurut Manajer PSISa Salatiga Hartoko Budhiono, sepak bola mestinya menjadi sarana pemersatu generasi penerus bangsa Indonesia.
Ia mengajak kepada semua pihak suporter termasuk publik guna bersikap dewasa menyikapi kejadian di Stadion Kanjuruhan.
"Kita harus dewasa dalam menyikapi hal ini, tapi yang lebih terpenting adalah menjadikan sepak bola sebagai olahraga pemersatu bangsa," tandasnya.