Promosi Makan Ikan, Kepala BKIPM: yang Tidak Makan Ikan Ditenggelamkan

Bikin siswa sekolah dasar penasaran

Semarang, IDN Times- "Ayo makan ikan. Yang gak makan ikan ditenggelamkan!." Sontak anak kelas III, SDN 01 Kembangarum, Manyaran, Semarang kaget mendengar perkataan kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang, Raden Gatot Perdana tatkala masuk ke ruangan kelas, Rabu (17/7).

Seisi ruangan kelas mendadak riuh, saat tahu sekolah mereka terpilih sebagai salah satu lokasi perayaan Bulan Bakti Perikanan. 

 

Baca Juga: Tertutup Eceng Gondok, Tiga Danau Ini Diprediksi Bakal Jadi Daratan

1. Disambut gembira oleh para siswa

Promosi Makan Ikan, Kepala BKIPM: yang Tidak Makan Ikan DitenggelamkanIDN Times/Fariz Fardianto

Anak-anak pun dengan tekun mendengarkan arti penting makan ikan setiap hari, bahkan mereka sigap mengambil lembaran kertas yang dibagikan oleh petugas yang berisi kampanye gemar makan ikan.

Hilda, seorang siswa setempat mengaku senang bisa ikut kegiatan sosialisasi dari BKIPM. Ini, katanya baru pertama kali baginya. "Senang banget pertama kali ikut acara seperti ini," tuturnya.

2. Perayaan Bulan Bakti Perikanan dimanfaatkan untuk menanamkan kesadaran pelestarian ekosistem laut kepada anak-anak

Promosi Makan Ikan, Kepala BKIPM: yang Tidak Makan Ikan DitenggelamkanIDN Times/Fariz Fardianto

Sedangkan, Kepala BKIPM Semarang, Raden Gatot Perdana, mengungkapkan, kegiatan ini cukup penting untuk meningkatkan pemahaman anak-anak SD terkait manfaat mengonsumsi ikan segar. 

"Karena ikan punya protein yang tinggi, sekaligus mencerdaskan anak-anak dan baik bagi pertumbuhan serta sangat bergizi," ungkap Gatot.

Menurutnya kesadaran untuk menjaga kelestarian sumber daya hayati harus ditanamkan sejak sedini mungkin. Apalagi, Jawa Tengah merupakan sentra penghasil ikan segar yang diekspor ke berbagai negara.

3. Tangkapan nelayan yang jadi komiditi ekspor mulai dari cumi sampai kepiting

Promosi Makan Ikan, Kepala BKIPM: yang Tidak Makan Ikan DitenggelamkanANTARA FOTO/Syifa Yulinnnas

Setidaknya, hasil tangkapan nelayan yang kerap diekspor yaitu cumi, rajungan, ikan kakap, nila merah serta kepiting. "Karena itulah, kami datang kemari untuk memberikan informasi ikan yang layak dimakan apa saja, yang boleh diekspor mana saja. Biar anak-anak paham betul bahwa wilayah kita ini punya potensi yang besar di sektor perikanan," cetusnya. 

Sementara itu Agus Ngadrianto, Kepala SDN Kembangarum 01 Semarang menyambut baik rangkaian kegiatan Bulan Bakti Perikanan di sekolahannya. Ia berharap nantinya tidak sebatas sosialisasi, namun ke depan siswanya diberi kesempatan untuk melihat langsung proses karantina ikan di Semarang. 

"Ini sangat positif buat kami. Tapi nanti harus ada prakteknya di lapangan. Supaya banyak anak yang tahu seperti apa ikan-ikan yang layak dijual ke luar negeri," kata Agus.

Baca Juga: Hanya 22 persen Hutan Mangrove di Jateng Digarap Serius, Sisanya Rusak

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya