Terungkap! 87,7 Persen Pasien COVID-19 Jateng Meninggal Gegara Masalah Ini

Kepatuhan warga Jateng terhadap prokes masih rendah

Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah menyebutkan Bed Ocuppancy Rate (BOR) di 17 kabupaten/kota saat ini telah melebihi angka 70 persen sehingga memicu tingkat kesakitan warga yang terinfeksi virus Corona menjadi semakin bertambah. Bahkan, dari pengakuan Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo, terdapat 87,7 persen pasien COVID-19 kedapatan meninggal dunia karena sebelumnya belum menjalani penyuntikan vaksinasi.

Temuan tersebut diperoleh dari rentetan kematian para pasien COVID-19 yang dihitung di sejumlah daerah Jateng mulai tanggal 9 Mei-13 Juni 2021.

"Para pasien COVID-19 sejak 9 Mei-13 Juni itu ada sekitar 87,7 persen belun divaksin. Jadi pasien yang sudah divaksin di wilayah Jawa Tengah baru 2,3 persen. Artinya yang belum divaksin masih saagat rentan. Tapi yang sudah divaksin juga sama rentannya," ujar Yulianto, Selasa (15/6/2021).

1. Banyak pasien Corona yang meninggal karena baru sekali divaksin

Terungkap! 87,7 Persen Pasien COVID-19 Jateng Meninggal Gegara Masalah IniIlustrasi vaksin virus corona. Pixabay.com/Geralt

Diakuinya bahwa selama ini upaya pemerintah untuk melakukan vaksinasi COVID-19 memang masih rendah. Pasalnya, dirinya mengatakan pasokan vaksin yang didapatkan dari Kemenkes jumlahnya tidak pernah mencukupi.

Ia menduga dari kasus meninggalnya pasien COVID-19 yang terjadi selama ini rata-rata juga disebabkan proses vaksinasi dijalani cuma sekali. 

"Namun, kami minta kabupaten/kota untuk meningkatkan kecepatan vaksinnya. Memang vaksinnya belum cukup. Ya kita mau gak mau dengan kejadian lonjakan penularan virus seperti ini, maka proses vaksinasi perlu ditingkatkan kembali. Apalagi ada 2,3 pasien yang meninggal karena baru sekali disuntik vaksin COVID-19," paparnya.

Baca Juga: Pengin Tambah Nakes Tapi Anggaran COVID-19 Pemkab Kudus Menipis

2. BOR 17 rumah sakit sudah melebihi 70 persen

Terungkap! 87,7 Persen Pasien COVID-19 Jateng Meninggal Gegara Masalah IniIlustrasi pengunjung di RSUP dr. Kariadi Semarang. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Lebih lanjut, ia menyampaikan penularan COVID-19 yang cenderung meningkat disebabkan beberapa faktor. Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, katanya ada 17 daerah dengan tingkat BOR rumah sakit diatas 70 persen. Kemudian sekitar 18 kabupaten memiliki BOR rumah sakit dibawah 70 persen.

"Kita sudah mewajibkan kalau semua kabupaten/kota kembali tingkatkan jumlah tempat tidur isolasi dan ICU. Minimal ditambah 30 persen," jelasnya.

3. Warga Jateng diketahui belum memakai masker yang baik dan benar

Terungkap! 87,7 Persen Pasien COVID-19 Jateng Meninggal Gegara Masalah IniWarga melintas di dekat mural bergambar simbol orang berdoa menggunakan masker yang mewakili umat beragama di Indonesia di kawasan Juanda, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (18/6/2020) (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Selain itu, pihaknya meminta masyarakat Jateng melaksanakan protokol kesehatan 5M dengan disiplin yang ketat. "Masyarakat harus disiplin memakai masker. Karena nyatanya sekarang belum semua masyarakat memakai masker dengan baik dan benar. Untuk mobilitasnya harus ditekan. Lalu kerumunan dijaga betul. Upaya 3T harus ditingkatkan," tegasnya.

Pihaknya mengklaim tes COVID-19 menggunakan PCR sudah dikerjakan dengan menyasar hampir 60 ribu warga. Tes antigennya juga dilakukan bagi 100 ribu warga per minggu. "Kita minta tempat isolasi harus ditingkatkan terutama lokasi yang terpusat maupun rumah sakitnya," pungkasnya.

Baca Juga: Razia Seminggu, 209 Kerumunan di Kudus Dibubarkan, 374 Warga Langgar Aturan

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya