Di Kamar WNA Korea yang Gantung Diri di Solo Ditemukan Obat-obat Flu

Gantung diri karena sakit tak kunjung sembuh.

Solo, IDN Times - Seorang perempuan warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan berinisial JE, yang ditemukan tewas gantung diri di kamar hotel, di Solo pada Minggu (23/2) lalu sekitar pukul 14.00 WIB merupakan seorang pekerja di pabrik kawasan Klaten, Jawa Tengah.

Jasad JE ditemukan tergantung di sebuah hotel di Kota Solo, sebelum meninggal korban menuliskan sepucuk surat yang menceritakan dirinya merasa terjangkit virus corona.     

Baca Juga: Depresi Merasa Kena Corona, WNA Asal Korea Ditemukan Gantung Diri

1. Sudah satu tahun bekerja di Indonesia

Di Kamar WNA Korea yang Gantung Diri di Solo Ditemukan Obat-obat FluKapolresta Surakarta, Andy Rifa’i (IDNTimes / Larasati Rey)

Kapolresta Surakarta, Kombes Pol Andy Rifai mengatakan korban JE merupakan  karyawan di salah satu perusahan di wilayah Klaten, Jawa Tengah. Ia bahkan sudah satu tahun bekerja di bagian uji mutu perusahaan tersebut.

“Kalau kita korek dari keterangan bahwa dia kerja di salah satu perusahaan di Klaten itu kurang lebih satu tahun,” ujarnya Senin (2/3).

2. Datang ke hotel sehari sebelum kejadian

Di Kamar WNA Korea yang Gantung Diri di Solo Ditemukan Obat-obat FluPixabay.com/Clker-Free-Vector-Images

Kombes Andy menambahkan dari keterangan para saksi dan teman korban, JE datang ke Solo untuk berkunjung bersama temannya. Korban bahkan sempat datang ke salah satu hotel lain namun hotel tersebut sudah penuh. Akhirnya korban memutuskan untuk datang dan check in ke hotel tempat kejadian perkara pada Sabtu (22/2).

“Jadi waktu hari Sabtunya dia bersama temannya datang ke Solo itu yang pertama ke salah satu hotel itu karena hotel itu penuh kemudian dia berpindah ke hotel ke tempat gantung diri, dari keterangan mereka berkunjung saja.,” jelasnya.

3. Hasil visum dikirim ke Litbangkes

Di Kamar WNA Korea yang Gantung Diri di Solo Ditemukan Obat-obat FluIDN Times / Larasati Rey

Setelah mendapat laporan, Kombes Andi mengatakan pihak kepolisian langsung mengumpulkan barang bukti dan olah tempat kejadian perkara. Pihaknya juga berkoordinasi dengan RSUD Dr Moewardi Solo untuk melakukan visum.

Dari hasil visum yang diambil kemudian dilaporkan atau dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta. Hasil dari penilitan tersebut menyatakan bahwa WNA tersebut negatif virus corona.

“ Kita koordinasi dengan pihak RS dokter Moewardi untuk melaksanakan visum disitu. Kemudian dari RS Dr Moewardi dari kepala forensik yang di sana mengambil sampel suap air liur dan beberapa bagian dari korban kemudian dilaporkan atau dikirim ke laboratorium kementerian kesehatan di Jakarta. Dan kita mendapatkan hasil via WA (whatsapp.red) dari Dr Moewardi bahwa korban negatif terkena virus corona,” jelasnya.

Kombes Andy membantah kematian WNA Korsel tersebut akibat terjangkit virus corona. Menurutnya, korban tewas bunuh diri lantaran depresi dengan penyakit yang tak kunjung sembuh.

“Di TKP juga ditemukan obat-obat yang dibawa, menurut keterangan dokter itu obat-obat flu saja,” pungkasnya.

Depresi bukanlah persoalan sepele. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Saat ini, tidak ada layanan hotline atau sambungan telepon khusus untuk pencegahan bunuh diri di Indonesia. Kementerian Kesehatan Indonesia pernah meluncurkan hotline pencegahan bunuh diri pada 2010. Namun, hotline itu ditutup pada 2014 karena rendahnya jumlah penelepon dari tahun ke tahun, serta minimnya penelepon yang benar-benar melakukan konsultasi kesehatan jiwa.

Walau begitu, Kemenkes menyarankan warga yang membutuhkan bantuan terkait masalah kejiwaan untuk langsung menghubungi profesional kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat.

Kementerian Kesehatan RI juga telah menyiagakan lima RS Jiwa rujukan yang telah dilengkapi dengan layanan telepon konseling kesehatan jiwa:
RSJ Amino Gondohutomo Semarang(024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor(0251) 8324024, 8324025
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta(021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang(0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang(0341) 423444

Selain itu, terdapat pula beberapa komunitas di Indonesia yang secara swadaya menyediakan layanan konseling sebaya dan support group online yang dapat menjadi alternatif bantuan pencegahan bunuh diri dan memperoleh jejaring komunitas yang dapat membantu untuk gangguan kejiwaan tertentu.

Baca Juga: Isi Surat WNA Korea yang Gantung Diri di Solo, Depresi Karena Corona

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya