Ruang ICU COVID-19 di 5 Rumah Sakit Solo Penuh, RS Kebanjiran Pasien

Minta penambahan sebesar 40 persen

Surakarta, IDN Times - Tingkat keterisian rumah sakit (RS) untuk perawatan pasien COVID-19 di Kota Solo meningkat seiring sengan tingginya kasus COVID-19 di Jawa Tengah. Bahkan lima rumah sakit di Solo sudah tidak dapat menampung pasien COVID-19 lagi.

Baca Juga: Duh! Ruang ICU Pasien COVID-19 di Solo Hampir Penuh

1. Bed Occupancy Rate capai 90 persen.

Ruang ICU COVID-19 di 5 Rumah Sakit Solo Penuh, RS Kebanjiran PasienIDN Times/Larasati Rey

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan saat ini Bed Occupancy Ratio (BOR) atau rata-rata keterisian kamar sudah mencapai 80,6 persen.

Sedangkan, rata-rata tingkat keterisian khusus untuk kamar Intensive Care Unit (ICU) di Kota Solo sudah mencapai 94,9 persen.

2. Lima ruang ICU di rumah sakit yang ada di Solo penuh

Ruang ICU COVID-19 di 5 Rumah Sakit Solo Penuh, RS Kebanjiran PasienIlustrasi ruang ICU di rumah sakit. (Pixabay.com/1662222)

Lebih lanjut Siti mengatakan terdapat lima rumah sakit yang tingkat kapasitas ruang ICU COVID-19 mencapai 100 persen. Kelima rumah sakit tersebut yakni, RS Jiwa Daerah dr Arif Zainudin Surakarta, RS Panti Waluyo, Kasih Ibu, Hermina, dan Rumah Sakit Bung Karno (RSBK).

"Kemarin sudah kami kumpulkan (rumah sakit) agar kapasitas ICU ditingkatkan, kalau terkendala alat kami usahakan untuk mintakan bantuan ke pemerintah pusat, tetapi kami tidak bisa menjanjikan itu," katanya.

3. Minta penambahan 40 persen

Ruang ICU COVID-19 di 5 Rumah Sakit Solo Penuh, RS Kebanjiran PasienRelawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Siti mengatakan pasien yang dirawat di rumah sakit di Solo sebagian besar merupakan pasien yang berasar dari luar daerah. Pihaknya juga meminta agar kapasitas ICU dan ruang perawatan tersebut dioptimalkan. Ia juga membuat aturan baru untuk menambah ruang perawatan Covid-19 sebesar 40 persen. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus Covor-19.

"Bahkan, kemarin saja di Solo ada penambahan 56 kasus aktif. Banyak yang tanpa gejala. Jangan menulari yang lain, (jika terpapar COVID-19) tetap melakukan karantina, katanya.

Siti juga meminta masyarakat untuk selalu waspada dan masyarakat bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Baca Juga: Pemkot Solo Sulap Bus IVA Test Jadi Lokasi Vaksinasi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya