Lahan Seluas 5.000 Hektar di Pegunungan Kendeng Pati Kritis

Perlu ada penghijauan

Pati, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Tengah bakal melakukan penghijauan di wilayah Kendeng Utara, Kabupaten Pati. Pasalnya dari luasan 12.900 hektar Pegunungan Kendeng, 5 ribu hektar di antaranya dalam kondisi kritis.

"Bersama Bapak Doni Monardo (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana-red.), kami sudah lihat dari helikopter. Memang kondisinya sangat gundul. Karena itu Pak Doni meminta untuk segera ditangani,” kata Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Prov Jateng Sudaryanto saat Rapat koordinasi revitalisasi kawasan kendeng di Pati, Senin (2/12).

Baca Juga: Teater Tigakoma UMK Gelar Tiga Hari Pementasan di Omah Kendeng

1. Penghijaun di Pegunungan Kendeng atasi bencana banjir

Lahan Seluas 5.000 Hektar di Pegunungan Kendeng Pati KritisIDN Times/Humas Pemkab Pati

Sesuai tema "Mewujudkan Kawasan Kendeng yang Makmur dan Ijo Royo-Royo" akan dilaksanakan program penghijauan. Hal ini juga sebagai cara ekonomis memberi kesejahteraan pada masyarakat setempat.

"Yang jelas kita mikirnya bukan cuma hari ini makan apa, melainkan generasi kita berikutnya itu harus bagaimana" tegasnya.

Sudaryanto berharap, dengan penghijauan, sedikit demi sedikit bencana banjir akan teratasi. Dalam program penyelamatan Pegunungan Kendeng, pihaknya juga merencanakan agar kawasan kendeng menjadi tujuan wisata, baik itu wisata alam, agrowisata, maupun wisata religi.

2. Sungai Juwana tak mampu tampung luapan air

Lahan Seluas 5.000 Hektar di Pegunungan Kendeng Pati KritisIDN Times/Aji

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pati Suharyono mengatakan, Kabupaten Pati dibagi menjadi dua dengan pembatasnya yaitu sungai Juwana. Kerusakan di pegunungan Kendeng khususnya di Pati mengakibatkan banjir di sungai Juwana. 

Hal tersebut disebabkan karena sungai Juwana merupakan tampungan dari beberapa anak sungai pegunungan kendeng dan Muria. Dimana jumlah anak sungai sekitar 27 sampai 28 anak sungai, yang semuanya tertumpu kepada sungai Juwana.

"Saat terjadi hujan yang lebat di pegunungan kendeng maupun di pegunungan Muria, selama tidak bisa ditampung oleh sungai Juwana tersebut maka terjadi banjir," jelas Sekda dihadapan para peserta rakor.

Sekda pun menerangkan telah mengusulkan kepada pemerintah pusat, sebagai pihak yang berwenang yakni balai besar sungai Juwana.

"Untuk saat ini sudah direspon dimana tahun 2019 ini mendapatkan Rp50 miliar sedangkan nanti di tahun 2020 mendapatkan Rp100 miliar untuk normalisasi sungai juwana," imbuh mantan Kepala DPUTR itu.

3. Revitalisasi pegunungan kendeng untuk antisipasi banjir bandang

Lahan Seluas 5.000 Hektar di Pegunungan Kendeng Pati KritisIDN Times/Humas Pemkab Pati

Tidak cukup hanya itu, pihaknya juga mengutarakan permasalahan lain di pegunungan kendeng, yaitu kondisi pegunungan yang sudah gundul dan perlunya revitalisasi.

"Gundulnya pegunungan tersebut, kami sering menerima informasi terjadinya banjir bandang. Banjir tersebut ini tak lain disebabkan oleh air yang jatuh dari atas langsung turun ke bawah tanpa tertahan oleh pepohonan,” katanya.

“Oleh karena itu, kita perlu mengambil langkah untuk menghijaukan pegunungan gendeng agar saat terjadi hujan air dapat bertahan di pohon-pohon tersebut," lanjutnya.

Untuk itu, Sekda mengajak kepada seluruh instansi terkait pemikiran bersama, cara menanam dan menghijaukan kembali pegunungan kendeng. Pihaknya mengungkapkan diperkirakan untuk penanganan awal sekitar 1.400 hektar atau menanam sekitar 3 juta pohon. 

Baca Juga: Banjir Hingga Longsor, Bencana Alam yang Berpotensi Terjadi di Pati

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya