3 Bulan Terakhir, Jateng Ekspor Serpih Porang 316 Ton

- 316 ton serpih porang diekspor ke Tiongkok selama triwulan I 2025, nilai ekonomis mencapai Rp20 miliar.
- Komoditas porang menjadi primadona pasar Tiongkok, melonjak 82,65% dari tahun sebelumnya.
- Barantin mendukung akselerasi ekspor porang dengan memenuhi persyaratan negara tujuan dan melakukan pendampingan pelaku usaha.
Semarang, IDN Times - Sebanyak 316 ton serpih porang hasil olahan pelaku usaha wilayah Jawa Tengah berhasil diekspor ke Tiongkok selama triwulan I atau sejak Januari-Maret 2025.
Informasi dari Badan Karantina Indonesia (Barantin) Jawa Tengah, dari data Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology (BEST TRUST) ratusan ton serpih porang yang diekspor tersebut menghasilkan nilai ekonomis mencapai Rp20 miliar.
Kepala Barantin Jawa Tengah, Shokib mengungkapkan aktivitas ekspor serpih porang melonjak 82,65 persen ketimbang tahun lalu pada triwulan yang sama hanya kisaran 173 ton atau setara dengan nilai Rp2 miliar.
"Komoditas porang ini menjadi primadona pasar Tiongkok sehingga menjadi peluang petani porang untuk mengembangkan produksinya," kata Shokib kepada IDN Times, Selasa (29/4/2025).
1. Salah satu produsen porang ada di Pemalang

Lebih lanjut lagi, Sokhib bilang porang merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan Jateng.
Biasanya diekspor dalam bentuk serpih kering. Salah satu produsen porang dalam bentuk serpih kering yaitu CVFTI di Pemalang yang telah mendapat registrasi dari Tiongkok.
2. Barantin Jateng fasilitasi ekspor porang

Tak cuma itu saja, pihaknya mendukung akselerasi ekpor dengan memenuhi persyaratan negara tujuan, sehingga fasilitasi ekspor porang asal Jateng meningkat ke pasar Tiongkok.
“Terutama setelah Pemerintah Indonesia dan Tiongkok melalui the General Administration of Customs of the People's Republic of China, (GACC) menyepakati protokol persyaratan inspeksi dan karantina untuk serpih porang, tanggal 28 Nopember 2021,” ujar Sokhib.
3. Barantin intens lakukan bimtek

Menurutnya, dalam mendukung akselerasi ekspor pihaknya secara intens melakukan bimbingan teknis, sanitari dan fitosanitari sebagai persyaratan negara tujuan ekspor, meningkatkan sinergisitas instansi terkait serta memberikan kemudahan bagi eksportir dalam perijinan supaya proses ekspornya cepat.
Ini sejalan dengan program Kepala Barantin, Sahat M Panggabean bahwa karantina terus mendorong komoditas porang yang sudah memiliki pasar ekspor sebagai upaya percepatan ekonomi daerah dengan melakukan pendampingan dan mendorong pelaku usaha meningkatkan kemampuan kualitas produknya, melakukan pengawalan percepatan layanan serta jaminan keberterimaan di negara tujuan.
“Diharapkan kebutuhan porang makin mendunia selain memenuhi kebutuhan pangan juga dapat dikembangkan untuk bahan baku produksi non pangan,” ujarnya.