4 Bulan Terakhir, 148 Anak di Jateng Meninggal Akibat Kena DBD

Semarang, IDN Times - Ratusan anak di Jawa Tengah diketahui meninggal dunia akibat terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD). Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Jawa Tengah, selama periode Januari-April 2024 jumlah anak yang meninggal karena terkena DBD telah mencapai 148 orang.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jateng Irma Makiah mengatakan kasus DBD terbanyak ada di Kabupaten Banyumas dan Klaten.
"Minggu ini belum update, terakhir sampai April sebanyak 5.700 kasus Kabupaten/kota yang agak tinggi kasusnya di Banyumas, Klaten," terangnya, Minggu (19/5/2024).
1. DBD terbanyak di Banyumas

Irma menerangkan di Kabupaten Banyumas sudah ditemukan kasus DBD sebanyak 489. Lalu kasus terbanyak kedua ada di Kabupaten Grobogan sejumlah 441 kasus, di Kabupaten Klaten sejumlah 427 kasus, Kabupaten Boyolali sejumlah 343 kasus, Kabupaten Kendal sejumlah 341 kasus.
Kendati begitu, menurutnya ada kasus DBD paling sedikit yaitu di Kota Tegal hanya 4 kasus. Jika diruntut selama Januari-April kemarin jumlah pasien DBD yang meninggal dunia ada 148 orang.
Pasien DBD yang meninggal dunia mayoritas anak-anak. Sedangkan daerah dengan kasus kematian tertinggi berada di Kabupaten Klaten sebanyak 22 orang, Kabupaten Jepara 21, Kabupaten Kendal 17, Kabupaten Grobogan 13, lalu Kabupaten Blora 9 orang.
"Lebih banyak anak-anak yang meninggal 148. Umur 5--14 tahun," paparnya.
2. Dinkes waspada kemarau

Lebih lanjut Irma menyampaikan memasuki pergantian musim masyarakat diminta waspada terhadap penyakit DBD. Kondisi cuaca yang tidak menentu akan membuat tubuh rawan terkena virus.
"Pancaroba kalau kita waspada demam berdarah. Kasusnya masih naik turun, kadang-kadang masih hujan panas, hujan panas seperti itu, kemudian flu, influenza, pneumonia (radang paru-paru) juga ISPA kasusnya juga naik," tegasnya.
Sebab itu pihaknya mengimbau agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Selain itu dengan meningkatkan imunitas tubuh, jaga asupan makan, istirahat dan konsumsi cairan yang cukup.
3. Warga diminta periksakan anak ke faskes terdekat

Masyarakat Jateng juga harus rutin menguras, menutup, mengubur atau 3 M dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Irma juga mengimbau agar orang tua jangan lengah apabila anaknya demam. Biasanya fase penyembuhan DBD berbeda dengan penyakit lainnya. Ketika pasien demamnya turun, itu justru adalah masa kristisnya.
"Bilamana nanti anak-anak demam, segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat. Aware walaupun sudah periksa di rumah lihat kondisi perkembangan anaknya. Kalau tiba-tiba tangannya dingin, kelihatan lemes, beda dari biasanya, segera bawa ke fasilitas kesehatan," kata Irma.