Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8.400 Eks Buruh Sritex Tagih Pesangon, Begini Respon Ahmad Luthfi

IMG-20250924-WA0056.jpg
Para mantan buruh Sritex bersama SPSI Jateng demo menuntut kejelasan pesangon pasca di-PHK massal. (IDN Times/bt)

Semarang, IDN Times - Ribuan mantan buruh PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex) mengaku nasibnya kini terkatung-katung lantaran tidak ada kejelasan dalam pembayaran pesangon pasca dilakukan PHK massal. 

Saat berunjuk rasa di kantor Gubernur Jawa Tengah di Jalan Pahlawan Semarang, beberapa mantan buruh Sritex mengaku kehidupannya semakin menderita karena tidak ada satupun kepastian mengenai pemberian pesangon dan THR. 

Kondisi ekonominya saat ini juga menipis karena tidak ada penghasilan. 

"Kami menderita. Enam bulan setelah PHK, tidak ada kepastian pesangon dan THR. Ekonomi kami semakin menipis, ini satu-satunya harapan kami. Tolong segera dituntaskan, jangan dilama-lamakan," kata Staf Compliance Divisi Tekstil Mill Sritex, Vanisa saat berunjuk rasa bersama ratusan buruh Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Jateng, Rabu (24/9/2025). 

Lebih jelas lagi, Vanisa berkata terdapat ribuan mantan buruh Sritex yang belum mendapatkan pesangon. Total tanggungan pesangon dan THR yang wajib dibayarkan bagi 8.400 mantan pekerja Sritex sekitar Rp300 miliar. 

Ia menceritakan bila ada buruh Sritex dengan gaji Rp5 juta dengan masa kerja sekitar 15 tahun, pesangonnya bisa mencapai Rp40 jutaan. 

"Kami mohon kepada Presiden Pak Prabowo agar mendukung aksi ini, supaya hak kami segera bisa dicairkan,” akunya.

Ia pun menyoroti kurator yang bekerja tidak cepat dalam mengatasi pemberian pesangon bagi mantan buruh Sritex. Adanya keterlambatan pencairan pesangon dan THR sangat berdampak terhadap kehidupan ribuan keluarga eks pekerja.

Banyak yang kesulitan memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, sehingga pesangon dan pemberian THR yang terakhir menjadi gantungan hidup untuk mengurangi beban ekonominya.

“Kerja kurator juga harus cepat, jangan bertele-tele, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Terhitung sudah enam bulan kami di-PHK, tapi janji-janji cairnya pesangon dan THR pada bulan Agustus hingga hari ini tidak ada kejelasan,” ujar Vanisa. 

Dari total ribuan mantan buruh Sritex yang ada saat ini, sampai sekarang baru 10 persen yang berhasil mendapatkan pekerjaan baru. Malahan ada yang terpaksa mengundurkan diri dari tempat kerja baru karena beredar kabar pemerintah menjanjikan agar Sritex kembali beroperasi. Namun, janji pemerintah tak kunjung terwujud.

Wakil Ketua DPD TSK KSPSI Jateng, Darmadi, mengatakan ratusan buruh yang demo dari Jepara, Rembang, Kudus, Batang, Brebes, Purbalingga, Temanggung, Salatiga, dan Semarang. Mereka wadul ke Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, soal nasib mantan buruh Sritex. 

"Kami ingin Pak Gubernur berikan atensi khusus terhadap teman kami, eks PT Sritex yang dinyatakan pailit, tapi hak sebagai pekerja belum didapatkan," ungkapnya. 

"Teman-teman kami belum dapatkan pesangon sama sekali," sambungnya. 

Saat audiensi, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi berjanji mengambil langkah konkret melalui pembentukan forum bersama. Luthfi juga menjanjikan akan menggelar pertemuan dengan satgas PHK Provinsi. "Dalam pertemuan itu akan diundang kurator, pengacara, serta desk tenaga kerja Polda Jateng. Kita akan memetakan permasalahan Sritex agar segera diselesaikan, khususnya terkait pesangon oleh kurator,” ujar Luthfi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

8.400 Eks Buruh Sritex Tagih Pesangon, Begini Respon Ahmad Luthfi

24 Sep 2025, 16:08 WIBNews