8 Potret Warga Pati Ramai-ramai Surati KPK Desak Bupati Sudewo jadi Tersangka

- Banyak warga rela meninggalkan pekerjaan demi ikut aksi yang dijaga 1.245 personel polisi gabungan Polres Pati dan Polda Jateng
- Sejumlah warga tidak keberatan membayar ongkos kirim surat sebesar Rp14 ribu dari kantong mereka sendiri
- Sejumlah sekolah memilih untuk libur atau melakukan kegiatan belajar secara daring saat aksi berlangsung
Pati, IDN Times – Suasana Alun-alun Pati riuh pada Senin (25/8/2025). Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu menggelar aksi damai dengan cara berbeda. Mereka berjalan kaki sejauh 1,5 kilometer menuju Kantor Pos Pati untuk mengirim surat ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Isi surat itu satu, yakni desakan agar Bupati Pati Sudewo segera ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek jalur kereta api.
Sebelum berangkat, warga menggelar penggalangan dana dan dukungan di Alun-alun. Sebuah truk dengan pengeras suara ikut menyemangati barisan massa. Surat-surat yang sudah ditulis warga kemudian dimasukkan amplop, siap dikirim ke Jakarta.
“Kami perkirakan ada ratusan warga ikut aksi hari ini. Bisa saja jumlahnya seribuan karena ada juga yang menitipkan surat,” kata Kristoni Duha, Tim Hukum Masyarakat Pati Bersatu. Menurutnya, aksi pengiriman surat akan terus dilakukan hingga tiga hari ke depan.
Berikut potret aksi jilid II demo pati, keep scrolling!
1. Banyak warga rela meninggalkan pekerjaan demi ikut aksi yang juga dijaga 1.245 personel polisi gabungan Polres Pati dan Polda Jateng

2. Sejumlah warga mengaku tidak keberatan membayar ongkos kirim surat sebesar Rp14 ribu dari kantong mereka sendiri

3. Sejumlah sekolah memilih untuk libur atau melakukan kegiatan belajar secara daring saat aksi berlangsung

4. Beberapa toko di sekitar alun-alun Pati juga memilih tutup mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan

5. Kantor Pos Pati kebanjiran surat hingga membuka sembilan loket khusus—lebih banyak dari hari biasa yang hanya lima loket

6. Ada 18 kantor pos cabang di 21 kecamatan di Pati yang juga menerima surat warga di hari ini

7. Perkiraan surat sampai di KPK dalam 2--3 tiga hari

8. Selain surat, ada dukungan lain berupa donasi untuk aksi Masyarakat Pati Bersatu yang rencananya akan ke Jakarta pada 1 September 2025

9. Jumlah donasi untuk aksi di KPK sudah mencapai Rp141 juta

Aksi desakan warga tidak muncul tiba-tiba. Sebelumnya, warga Pati sempat menggelar demo pada 13 Agustus 2025 terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga 250 persen. Saat itu, Sudewo tidak memenuhi tuntutan warga untuk mundur.
Isu PBB kemudian berkembang ke dugaan keterlibatan Sudewo dalam pusaran korupsi proyek perkeretaapian di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub. Nama Sudewo sempat disebut dalam persidangan Tipikor pada 2023, terkait penyitaan Rp3 miliar dari rumahnya. Namun, Sudewo membantah semua tuduhan itu.