Blora, IDN Times - Sumur minyak yang dikelola warga mulai bermunculan di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora. Kepala Desa Gandu Iwan Sucipto mengatakan dari sebanyak 60 sumur minyak 10 diantaranya berada di tengah pemukiman penduduk.

"Ada sekitar 60 sumur minyak rakyat, 10 di antaranya berada tepat di tengah pemukiman penduduk dan sudah menghasilkan setiap hari," kata Iwan Sucipto dilansir dari Antara. Awal mula penemuan minyak terjadi ketika warga berusaha mengebor sumur air karena kesulitan air bersih pada saat musim kemarau. Namun, dalam proses pengeboran itu, salah seorang warga justru menemukan minyak.
“Kabar itu cepat menyebar, bahkan terdengar oleh orang luar desa. Mereka kemudian berdatangan, sebagian ikut membiayai pengeboran. Dari situlah sumur-sumur minyak ini terus bermunculan,” jelasnya.

Sebelum ada sumur minyak, warga Desa Gandu selama bertahun-tahun menghadapi krisis air bersih.
Setiap musim kemarau, mereka harus membeli air atau mencari sumber air jauh dari desa. Namun setelah adanya temuan minyak, warga berbondong-bondong mengebor lahan di sekitar rumah mereka. Bagi yang tak memiliki modal, mereka menggandeng investor untuk membiayai pengeboran. Kini, dalam waktu relatif singkat, desa itu telah memiliki puluhan sumur minyak.

Kepala desa mengaku sudah berkali kali mengingatkan warganya mengenai bahaya pengeboran minyak di kawasan padat penduduk. Namun imbauan itu sering diabaikan karena hasil minyak dianggap memberi harapan baru bagi perekonomian warga yang sebagian besar berprofesi sebagai petani. “Saya sudah berulang kali mengingatkan soal bahaya keberadaan sumur minyak di area permukiman. Tapi warga tetap nekat, karena minyak ini dianggap sebagai peluang untuk memperbaiki ekonomi mereka,” tutur Iwan.
Kebakaran sumur minyak rakyat di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sejak Minggu (17/8) siang menyebabkan tiga orang tewas dan dua dirawat karena luka bakar. Salah satunya adalah balita.