Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Banjir Terjang Demak-Grobogan, Ahmad Luthfi: Wewenang Pusat

Masyarakat terpaksa melawan rob di Pantura, Demak. (ANTARA FOTO/Aji Styawan)
Intinya sih...
  • Gubernur Jawa Tengah menyatakan bencana banjir di Demak dan Grobogan menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, bukan provinsi.
  • Satgas, BPBD, dan dinas terkait telah mengirimkan logistik ke lokasi bencana banjir di Demak dan Grobogan.
  • Banjir di Demak dan Grobogan disebabkan oleh hujan intensitas tinggi yang menyebabkan luapan air dari Sungai Tuntang serta jebolnya tanggul sungai.

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan bencana banjir yang melanda Kabupaten Demak dan Grobogan jadi kewenangan pemerintah pusat. Menurutnya Sungai Tuntang yang ada di sana merupakan urusan BBWS dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). 

"Sungai Tuntang ini adalah kewenangannya pemerintah pusat, dalam hal ini BBWS dan Kementerian PU," kata Luthfi. 

1. Luthfi: Beberapa pengungsi sudah kita lokalisir

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi saat ditemui di sela Sarasehan Kebangsaan di Gedung Nusantara IV MPR RI, Jakarta, Selasa (20/5/2025). (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Lebih jelas ia mengemukakan bahwa satgas, BPBD dan dinas terkait telah mengirimkan logistik ke sana. 

"Kita sudah mengerahkan beberapa satgas, BPBD dan dinas terkait sudah di tempat, beberapa pengungsi sudah kita lokalisir. Bantuan logistik sudah dikerahkan ke sana," kata Luthfi saat ditemui di sela Sarasehan Kebangsaan di Gedung Nusantara IV MPR RI, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

2. Tanggul Sungai Tuntang jebol dua titik

Dalam keterangan resmi Pemprov Jateng disebutkan bahwa Demak banjir karena hujan dengan intensitas tinggi. Sehingga menyebabkan luapan atau limpasan air dari Sungai Tuntang.

Tanggul Sungai Tuntang yang jebol di dua titik, yaitu di Desa Karangrejo dan Desa Kembangan Kecamatan Bonang.

Luthfi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada, karena curah hujan yang masih tinggi di beberapa daerah. Untuk itu, antisipasi terus dilakukan oleh tim gabungan dengan melokalisir warga agar mudah dalam mengatur apabila terjadi bencana susulan.

"Tempat-tempat pengungsian juga sudah kami siapkan," katanya.

3. BPBD terima instruksi Luthfi

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi tinjau penutupan tanggul yang jebol di Kecamatan Gubug, Grobogan. (Dok Pemprov Jateng)

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah, Bergas Catursasi Penanggugan mengatakan, sesuai instruksi Gubernur Ahmad Luthfi, timnya langsung bergerak ke lokasi bencana setelah mendapatkan laporan.

"Langkah pertama dilakukan adalah penyelamatan warga terdampak dengan di evakuasi ke pengungsian, utamanya kelompok rentan. Kedua, penanganan teknis yang dikoordinasikan dengan instansi terkait," kata Bergas. 

4. Banjir terjang Sayung, Ploso, Wonosalam sampai Guntur

Ilustrasi genangan air. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Ia menjelaskan, bencana banjir Demak terjadi pada hari Minggu, 18 Mei pukul 18.00 WIB. Penyebabnya adalah hujan intensitas tinggi yang menyebabkan debit air di wilayah hulu ke hilir meningkat. Akibatnya, terjadi luapan air dari Sungai Tuntang dan tanggul Sungai Tuntang jebol di Desa Karangrejo dan Desa Kembangan Kecamatan Bonang.

Setidaknya ada 11 desa di Kabupaten Demak yang terdampak banjir kali ini. Di antaranya Desa Ploso Kecamatan Karangtengah, Desa Lempuyang Kecamatan Wonosalam, Desa Sidoharjo Kecamatan Guntur, Desa Trimulyo Kecamatan Guntur, Desa Mintreng Kecamatan Kebonagung.

Selain itu, banjir juga melanda Desa Karangrejo, Kembangan, Krajanbogi, Gebangarum Kecamatan Bonang, serta Desa Sayung dan Kalisari Kecamatan Sayung.

Berdasarkan data BPBD Jateng pada Senin, 19 Mei 2025, pukul 18.00, jumlah warga terdampak banjir ada 11.662 jiwa dari 2.903 KK. Sebanyak 153 unit rumah tergenang, serta 18 unit fasilitas umum, 13 unit fasilitas pendidikan, 3 unit fasilitas kesehatan, dan 270 hektare lahan pertanian terdampak banjir tersebut.

"Data itu bersifat fluktuatif atau dinamis, karena tim saat ini masih di lapangan untuk penanganan," bebernya.

5. Banjir juga landa 10 desa Grobogan

https://images.app.goo.gl/o5BdNarRDErobETUA

Selain di Kabupaten Demak, bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Grobogan. Setidaknya ada 10 desa terdampak banjir di Grobogan, yaitu
Desa Sukorejo, Tanggirejo, Medani Kecamatan Tegowanu, Desa Sugihmanik Kecamatan Tanggungharjo, Desa Penadaran Kecamatan Gubug, Desa Tungu, Latak, Manggarmas, Harjowinangun Kecamatan Godong, Desa Termas, Putatnganten, dan Temurejo Kecamatan Karangrayung.

Banjir di Grobogan terjadi sejak Jumat, 16 Mei 2025, pukul 22.30. Disebabkan oleh hujan intensitas tinggi, saluran drainase yang buruk, dan jebolnya tanggul Sungai Kliteh dan Sungai Renggong serta luapan dari Sungai Tuntang.

"Di Grobogan, sampai Selasa, 20 Mei 2025, pukul 07.00 air belum surut di Desa Sukorejo Kecamatan Tegowanu dengan ketinggian air 50-150 cm. Jebolan tanggul belum tertutup karena aliran air dari persawahan mengalir ke Kali Renggong melalui jebolan," jelas Bergas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us