Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Debat Pilkada Solo, Bajo Ingin Bangun Perumahan di Pinggir Sungai

Paslon Bagyo Wahyono-FX Supardjo (Bajo) saat debat I KPU Solo. Dok/Screenshot televisi

Solo, IDN Times - Dalam sesi tanya jawab yang digelar dalam debat I Pilwalkot Kota Solo, Jumat (6/11/20), paslon nomer urut 1 Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa melontarkan pertanyaan terkait masalah penyediaan pemukiman bagi warga miskin di Kota Solo, kepada paslon nomer urut 2, Bagyo Wahyono-FX Suparjo (BAJO).

Bagyo menjawab, akan membangun memanfaatkan lahan disekitar bantaran sungai untuk dibangun perumahan.

1. Manfaatkan lahan kosong

Paslon nomer urut 2, Bagyo Wahyono - FX Suparjo dalam debat I di KPU Solo. Istimewa

Paslon nomer urut 2, BAJO mengatakan kita masalah perumahan layak bagi warga kurang mampu di Kota Solo belum sepenuhnya tercukupi, masih banyak warga yang tinggal di kontrakan bahkan di perumahan yang tak layak huni. Seperti yang dikeluhkan oleh Sumisih, warga Nusukan Solo yang mengeluh tidak memiliki tempat tinggal, penghasilannya sebagai asisten rumah tangga selama bertahun-tahun hanya bisa mengontrak rumah bersama keluarganya.

Untuk memenuhi kebutuhan perumahan bagi warga Kota Solo, dalam programnya BAJO berencana akan membangun perumahan di bantaran sungai di Kota Solo.Ia menegaskan program itu bentuk keberpihakannya terhadap warga miskin.

"Kita akan membuat perumahan di bataran sungai Bengawan Solo, dan sungai-sungai akan kita beri tarub sehingga pinggiran bisa kita buatkan rumah di bantaran sungai," ujar BAJO dalam debat.

2. Dipertanyaan oleh Gibran-Teguh

Gibran Rakabuming Raka - Teguh Prakosa dalam debat di KPU Solo. Istimewa

Adanya rencana BAJO untuk mendirikan perumahan di bantaran sungai, justru menjadi pertanyaan oleh paslon nomer urut 1 Gibran-Teguh. Mereka menanyakan kepada BAJO terkait regulasi dan aturan pelarangan mendirikan bangunan di sekitar bantaran sungai.

"Membangun rumah- rumah dibantaran sungai, dan bantaran sungai sudah dibersihkan semuanya, kenapa membangun di sana," tanya Teguh.

Mendegar pertanyaan tersebut BAJO menjawab jika program tersebut didapatnya setelah mendengar beberapa keluhan dan masukan dari warga Semanggi, Solo yang melihat luasnya lahan bantaran sungai yang tidak dimanfaatkan.

"Kita punya rembug bareng dan sasaran kita bantaran sungai, dan rujukan dari warga di Semanggi, dan memang layak, dan didirikan rumah susun juga," jelasnya.

3. Gibran-Teguh ingin bangun rusun

Ilustrasi apartemen. (Dok.PUPR)

Sementara itu, paslon Gibran-Teguh justru memberikan solusi yang berbeda, keduanya berencana ingin membangun rumah susun sewa (rusunawa), yang dapat menampung warga miskin lebih banyak, tanya harus menggunakan lahan yang luas.

"Solusinya Solo ini tanahnya hanya 44 km persegi, kecil, jadi kita ingin bangun rumah datar ini jelas enggak mungkin. Salah satu solusinya rumah susun. Rusunawa," kata Teguh.

Teguh menambahkan jika saat ini sudah tersedia 5-6 rumah susun yang sudah dibangun di Kota Solo. Bila terpilih, ia berjanji akan membangun unit Rusun lagi di wilayah Mojo Songo.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
Larasati Rey
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us