Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dirawat Intensif, Ahli Parasit Undip Semarang Meninggal Kena COVID-19

Ilustrasi mobil Jenazah. (IDN Times/Aldila Muharma-Fiqih Damarjati)

Semarang, IDN Times - Seorang anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Semarang, yang juga Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof Edi Dharmana dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (10/1/2021) pukul 10.31 WIB.

Kepastian meninggalnya Prof Edi disampaikan Kasubag TU Humas Undip, Utami Setyowati ketika dikonfirmasi IDN Times melalui sambungan telepon.

1. Prof Edi meninggal di RS Kariadi Semarang

Seorang perawat saat berjalan masuk ke ruang Rajawali RS Dr Kariadi Semarang tempat isolasi pasien suspek virus corona. IDN Times/Fariz Fardianto

Utami mengungkapkan bahwa almarhum meninggal dunia akibat terpapar virus corona (COVID-19).

Prof Edi selama ini dikenal sebagai pakar parasit. Ia mengembuskan napas terakhir setelah mendapat perawatan intensif di RSUP dr Kariadi.

"Beliau meninggalnya (Minggu) pagi jam 10.31 di Rumah Sakit Kariadi karena informasi yang saya dapatkan dari pihak Fakultas Kedokteran, beliau memang dirawat di sana sejak Senin tanggal 4 Januari 2021," ujar Utami.

2. Hasil klinis menunjukan almarhum telah terpapar COVID-19

default-image.png
Default Image IDN

Utami menerangkan almarhum selama ini tinggal bersama keluarganya di kawasan Ketileng, Semarang. Almarhum, imbuhnya, diketahui tertular COVID-19 dari hasil pemeriksaan klinis yang dilakukan di RSUP Kariadi Semarang.

"Pemeriksaan swab-nya mungkin juga dilakukan di Kariadi. Tapi apakah beliau sempat dirawat di ruang isolasi atau bagaimana penanganannya, saya kurang begitu paham. Hanya saja, kabar sementara yang kami dapat menurut hasil pemeriksaan dari Kariadi almarhum dinyatakan terpapar COVID-19," akunya.

3. Almarhum sempat mengajar kuliah online pada Desember 2020

Ilustrasi kuliah online (IDN Times/Candra Irawan)

Terakhir kali, lanjut Utami, almarhum mengisi kuliah pada medio Desember 2020. Prof Edi sempat mengisi kuliah online sebelum mahasiswa Undip masuk libur panjang akhir tahun.

Ia menjelaskan berdasarkan keterangan yang didapat dari Fakultas Kedokteran Undip, almarhum semasa hidupnya merupakan ahli di bidang parasitologi dan imunologi. Sebagai seorang dokter spesialis parasit, Prof Edi juga memiliki perhatian yang besar terhadap dunia seni tari dan wayang.

"Gelar budayawan diberikan dari Pemkot Semarang di tahun 2010," tandas Utami.

Pihaknya saat ini turut menyampaikan rasa belasungkawa sedalamnya atas wafatnya almarhum.

"Semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Dan kita semua diberikan kesehatan dan perlindungan," bebernya.

4. Prof Edi dimakamkan di pemakaman Undip Semarang

Ilustrasi pemakaman. (ANTARA FOTO/FB Anggoro)

Terpisah, Ketua IDI Kota Semarang, Elang Sumambar, menyatakan jenazah Prof Edi dimakamkan di lokasi pemakaman milik Undip Semarang.

Ihwal berapa lama almarhum terpapar COVID-19, Elang belum bisa memastikan.

"Waduh saya kurang jelas harinya," tutupnya kepada IDN Times melalui sambungan telepon.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us