Kencan Daring Tak Sekadar Cari Pasangan, Ada Isu Politik Gender

- Kencan daring di era digital bukan hanya mencari pasangan
- Isu politik gender menjadi sorotan dalam Visiting Professor Online
- Fenomena ini penuh dengan simbol, nilai, dan dinamika kekuasaan
Semarang, IDN Times - Kencan daring di era digital tidak lagi sekadar mencari pasangan. Ada ruang yang penuh dengan simbol, nilai dan dinamika kekuasaan.
Fenomena itu menjadi sorotan utama dalam Visiting Professor Online bertajuk “Gender Politics and Online Dating”, yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Diponegoro (Undip) melalui Kelompok Bidang Keahlian (KBK) Media, Budaya, dan Gender, Selasa (7/10/2025).
1. Fenomena kencan daring cerminkan relasi gender diproduksi

Dosen Digital Cultures dari The University of Sydney, Lik Sam Chan, Ph.D. yang hadir pada kegiatan tersebut secara daring membahas soal fenomena kencan daring dalam perspektif gender dan politik.
Chan yang dikenal luas atas risetnya mengenai persinggungan media digital, gender, dan budaya mengungkapkan, platform kencan daring bukanlah ruang netral.
‘’Fitur, algoritma, hingga pola interaksi di dalamnya mencerminkan bagaimana relasi gender diproduksi, dinegosiasikan, bahkan dipertarungkan,’’ ungkapnya.
Dengan kata lain, lanjut dia, teknologi digital tidak hanya memfasilitasi pertemuan antarindividu, tetapi juga merepresentasikan struktur sosial yang lebih besar.
2. Topik yang dibahas menyentuh pengalaman generasi muda

Pemaparan Chan memancing antusiasme peserta melalui beragam pertanyaan yang muncul dalam sesi diskusi. Ada yang menghubungkan isu kencan daring dengan stereotip gender di media sosial, sementara lainnya menyoroti bagaimana budaya lokal memengaruhi praktik global dalam ruang digital.
Diskusi yang interaktif ini memperlihatkan bahwa topik yang dibahas tidak hanya menarik secara akademis, tetapi juga menyentuh pengalaman nyata generasi muda.
Pada kesempatan tersebut, Ketua KBK Media, Budaya, dan Gender, Dr. Hapsari Dwiningtyas Sulistyani menilai, diskusi ini sangat relevan dengan konteks masyarakat kontemporer.
3. Relasi gender diproduksi dalam ruang digital

“Isu politik gender dalam kencan daring mencerminkan dinamika sosial yang sedang berkembang. Melalui forum akademik seperti ini, mahasiswa dan dosen dapat mengkritisi sekaligus memahami lebih dalam bagaimana relasi gender diproduksi dan dinegosiasikan dalam ruang digital,” jelasnya.
Sementara, saat membuka kegiatan Dekan FISIP Undip, Dr. Drs. Teguh Yuwono, M.Pol.Admin menegaskan pentingnya mahasiswa memperoleh wawasan global melalui forum akademik semacam ini. Menurutnya, kuliah tamu internasional tidak hanya menambah pengetahuan, tetapi juga mengasah kemampuan mahasiswa untuk membaca fenomena sosial dengan perspektif kritis dan kontekstual.
Melalui kegiatan ini, Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Undip menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pembelajaran berstandar internasional yang tidak hanya teoritis, tetapi juga kontekstual dengan kehidupan sehari-hari. Visiting Professor Gender Politics and Online Dating menjadi bukti bahwa ruang akademik dapat menjadi arena refleksi kritis atas bagaimana teknologi digital mengubah relasi sosial, identitas, dan politik gender di era modern.