Keraton Solo Buka Suara Usai Viral Menyesal Gabung Republik

- Keraton Kasunanan Surakarta membuka suara terkait unggahan putra mahkota KGPAA Hamengkunegoro yang menyesal bergabung dengan Republik Indonesia.
- Perwakilan Keraton Solo, KPA.H Dany Nur Adiningrat, menyatakan bahwa unggahan tersebut merupakan bentuk kritik untuk pemerintahan terutama terkait korupsi Pertamina.
- Dany juga menegaskan bahwa unggahan tersebut hanyalah ungkapan satire dan memastikan Keraton Solo memiliki jiwa merah putih.
Surakarta, IDN Times - Pihak Keraton Kasunanan Surakarta buka suara pascar viral unggahan putra mahkota KGPAA Hamengkunegoro yang menyesal bergabung dengan Republik Indonesia. Unggahan tersebut ditulisnya melalui stories di media sosial Instagram @kgpaa_hamangkunegoro beberapa waktu lalu.
1. Merespon soal kasus Pertamina

Menanggapi unggahan tersebut, perwakilan Keraton Solo, KPA.H Dany Nur Adiningrat, mengatakan bahwa unggahan tersebut merupakan bentuk kritik untuk pemerintahan.
Ia mengaku jika tulisan tersebut ditulis oleh Hamangkunegoro yang merespons soal korupsi Pertamina.
“Kita lihat postingan sebelumnya juga ya beliau menyoroti tentang BBM sempat yang dioplos, beliau memakai juga beberapa tahun terakhir dan merasa terbohongi juga. Ini memantik beliau, ini kritikan yang keras bagi pemerintah,” ujarnya, Senin (3/3/2025).
2. Hanya merupakan suara penerus anak muda

Dany mengatakan, jika putra PB XIII tersebut tergelitik untuk bersuara. Menurutnya Hamengkunegoro sebgai anak muda dan merupakan penerus keraton Solo.
“Beliau sebagai anak bangsa, sebagai calon penerus dari pemimpin Jawa, Keraton, beliau adalah keturunan pahlawan Paku Buwono (PB) 10, PB 6, PB 12 yang tentara juga. Dan keraton yang sumbangsih bagi negara tidak sedikit gitu bahkan, menyatakan bergabung ke republik,” jelasnya.
“Ini dilakukan karena kecintaan kita akan bangsa ini. Kemarin saya melihat bukan hanya kita juga, ya ada beberapa ungkapan dari kalangan anak muda. Ungkapan dengan tata cara bahasa komunikasi anak muda,” sambungnya.
3. Hanya ungkapan satire

Ia menyebutkan jika unggahan tersebut hanya ungkapan satire. Namun iya memastikan jika Keraton Solo mempunyai jiwa merah putih.
“Dilihat kata-katai itu ‘Nyesel Keraton Gabung Republik’, ini adalah ungkapan satire sebagai anak bangsa. Saya pastikan kami di Keraton Solo merah putih, kita pastikan itu,” pungkasnya.