Mahasiswa Mikom Undip asal Tegal Kenalkan Kitab Rambang di Jepang

- Dhinar Aji P memperkenalkan Kitab Rambang di International Conference on Social Science, Engineering, and Technology di Jepang.
- Dhinar berhasil mengidentifikasi nilai-nilai dan model komunikasi non-Barat dalam Kitab Rambang.
- Presentasi Dhinar mendapat respons positif dan apresiasi tinggi dari peserta konferensi internasional.
Semarang, IDN Times - Mahasiswa pascasarjana dari Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Dhinar Aji P memperkenalkan Kitab Rambang di International Conference on Social Science, Engineering, and Technology di Jepang, Minggu (28/7/2024).
1. Presentasikan kitab peninggalan Syekh Maulana Maghribi

Pada konferensi internasional itu, mahasiswa penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia LPDP Kemendikbud RI ini mempresentasikan penelitian mendalamnya tentang kitab peninggalan Syekh Maulana Maghribi yang berada di Desa Danawari, Kabupaten Tegal.
Dalam penelitiannya, Dhinar berhasil mengidentifikasi nilai-nilai dan model komunikasi non-Barat dalam upaya mengembangkan kajian komunikasi di Indonesia dengan merujuk nilai-nilai yang ada pada Kitab Rambang.
2. Tawarkan wawasan baru tentang dinamika komunikasi

Dhinar menyoroti, pentingnya Kitab Rambang dalam memahami dan mempraktikkan komunikasi dari sudut pandang budaya yang berbeda.
‘’Penelitian ini menawarkan wawasan baru bagi para akademisi dalam memahami dinamika komunikasi yang tidak berpusat pada perspektif Barat, yang selama ini mendominasi studi komunikasi global,’’ ungkapnya kepada IDN Times, Senin (29/7/2024).
Kemudian, pria asal Kabupaten Tegal itu juga menjelaskan bagaimana Kitab Rambang dapat menjadi alat penting untuk memperkaya literatur komunikasi global. Yakni, dengan memperkenalkan konsep dan praktik yang unik dari budaya Indonesia.
"Kitab Rambang bukan hanya sekedar naskah, tetapi juga cerminan dari kekayaan budaya dan kearifan lokal yang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam kajian komunikasi," jelasnya.
3. Tunjukkan kekayaan budaya Indonesia

Dalam konferensi tersebut, presentasi Dhinar mendapat respons positif dan apresiasi tinggi dari peserta yang hadir karena mengangkat karya sastra dan budaya Indonesia di panggung internasional.
Dhinar menambahkan, konferensi ini tidak hanya menjadi ajang untuk berbagi pengetahuan. Akan tetapi, juga menjadi platform bagi Indonesia untuk menunjukkan kekayaan budayanya kepada dunia.
‘’Dengan adanya kegiatan ini, harapannya dapat mempromosikan kekayaan budaya Indonesia di kancah internasional,’’ tandasnya.