Panen Raya Desa Tepakyang Kebumen Tembus 1,1 Ton Gabah Kering

- Ketahanan pangan untuk jaga stabilitas ekonomi
- Hasil panen berasal dari berbagai varietas benih padi seperti Mekongga, Inpari 32, Ciherang, Inpago, Kolosebo, Inpari 49 Jembar, Inpari 50, dan Cibatu.
- Pangdam berharap hasil panen dapat terserap optimal oleh Bulog sehingga harga gabah stabil, petani sejahtera.
Kebumen, IDN Times - Proses panen raya dilakukan para petani dari sejumlah Gapoktan Desa Tepakyang Kecamatan Adi Mulyo Kabupaten Kebumen. Saat ditinjau Kodam Diponegoro Semarang, panen raya Desa Tepakyang telah menghasilkan sebanyak 1,116 ton gabah kering panen (GKP) di atas lahan seluas 186 hektare (ha).
"Ini bukti nyata kerja keras, kolaborasi, dan inovasi yang berdampak besar bagi ketahanan pangan," kata Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Achiruddin dalam keterangan yang diterima IDN Times, Kamis (14/8/2025).
1. Ketahanan pangan untuk jaga stabilitas ekonomi

Di atas lahan 186 hektare tersebut, pihaknya mendapat laporan kalau rata-rata per hektare, petani bisa memanen 6 ton.
Ia menegaskan pentingnya ketahanan pangan sebagai bagian strategis pertahanan negara dan kesejahteraan rakyat.
"Terwujudnya ketahanan pangan yang kuat memiliki arti yang sangat penting dan strategis bagi negara kita. Hal tersebut tidak hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan pokok pangan dan gizi bagi penduduk saja, melainkan juga untuk menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan nasional,” ungkapnya.
2. Jenis varietas padi yang dipanen Desa Tepakyang

Menariknya, Achiruddin juga melihat data bahwa hasil panen Desa Tepakyang berasal dari ragam varietas benih padi. Mulai Mekongga, Inpari 32, Ciherang, Inpago, Kolosebo, Inpari 49 Jembar, Inpari 50, dan Cibatu.
Oleh karenanya ia bangga dan berterima kasih kepada seluruh petani yang telah berkontribusi mendukung keberhasilan panen raya Desa Tepakyang.
“Kodam Diponegoro selalu siap untuk bersinergi dengan pemerintah daerah, Dinas Pertanian, Bulog, seluruh pemangku kepentingan beserta seluruh petani lokal dalam menyukseskan seluruh program pemerintah di bidang ketahanan pangan,” tegasnya.
3. Pangdam Diponegoro minta Bulog maksimalkan penyerapan

Ia berharap hasil panen dapat terserap optimal oleh Bulog sehingga harga gabah stabil, petani sejahtera, dan stok pangan nasional terjamin.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, stakeholder, dan petani memang perlu untuk mewujudkan swasembada pangan dan menyukseskan program ketahanan pangan pada Asta Cita.
“Mari kita jadikan momentum panen ini sebagai pengingat bahwa ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama,” tutur Achiruddin.