Rumah Rusak Berat Akibat Gempa Batang Diperbaiki Pakai Bantuan Pemprov

- Pj Gubernur Jateng mengalokasikan dana bantuan untuk perbaikan 13 rumah rusak berat akibat gempa di Batang.
- Gempa berkekuatan 4,6 magnitudo merusak 271 unit rumah warga dan puluhan fasilitas umum, termasuk masjid, perkantoran, pasar, dan jembatan.
- Bantuan sebesar Rp392,2 juta diserahkan kepada warga terdampak gempa serta empat sekolah yang rusak di Batang.
Batang, IDN Times - Proses perbaikan rumah warga Kabupaten Batang yang rusak berat akibat gempa bumi dikerjakan menggunakan dana bantuan dari Pemprov Jateng. Pj Gubernur Jateng, Mana Sudjana mengatakan, berdasarkan pendataan yang dilakukan pemerintah setempat, ada sebanyak 13 rumah yang rusak berat dan roboh.
"Yang roboh dan rusak berat, tentunya akan kami bantu dengan bantuan dari pemerintah provinsi," tutur Nana usai tinjauan di Batang, Rabu (10/7/2024).
1. Dua rumah warga Perumahan Ar Rayan dicek Nana Sudjana

Nana mengaku sudah menengok warga Batang yang terdampak gempa bumi. Seperti diketahui gempa berkekuatan 4,6 magnitudo dirasakan tiga kecamatan bahkan gempa juga melanda Kota Pekalongan.
Dalam kunjungan, Nana bersama Panglima Kodam IV Diponegoro, Mayjend TNI Deddy Suryadi mengunjungi dua rumah warga yang berada di Perumahan Ar-rayan, Desa Kalisalak, Kecamatan Batang.
2. Beri bantuan ke sekolahkan dan beberapa warga

Dari data yang diterimanya, ada kerusakan pada 271 unit rumah warga dan puluhan fasilitas umum. Fasilitas umum di antaranya 5 masjid, 22 unit perkantoran, satu pasar dan satu jembatan.
Kondisi eternit ke dua rumah tersebut jebol serta genting-gentingnya sudah tidak tersusun rata.
Pada kesempatan itu, Nana menyerahkan bantuan di Perumahan Ar-Rayan dengan total sebesar Rp392,2 juta. Bantuan juga diberikan pada empat sekolah rusak. SDN Kalisalak mendapat bantuan Rp20 juta, SMA Islam Ahmad Yani, SMK Bintara dan SMK Muhammadiyah Batang masing-masing mendapat Rp10 juta.
3. Korban gempa senang dapat bantuan sembako

Warga Perumahan Ar-Rayan, Azis Rifai, mengaku terbantu dengan bantuan yang diberikan. Terlebih, sehari-hari dia hanya bekerja serabutan, bahkan saat ini masih menumpang di rumah tetangga yang kosong. "Dapat bantuan sembako. Alhamdulillah, yang penting bisa makan dulu," ujarnya.
Pangdam Diponegoro Mayjend TNI Deddy Suryadi menambahkan, saat ini yang utama dilakukan personilnya adalah memastikan bahwa masyarakat aman dulu. Setelah itu, akan membantu perbaikan rumah warga ataupun fasilitas umum yang rusak.