Uskup Agung Semarang: Bapa Paus Ajari Persaudaraan Yang Tulus dan Toleransi

Semarang, IDN Times - Tersiarnya kabar meninggalnya Paus Fransiskus mengagetkan kalangan gereja Katolik di Jawa Tengah. Uskup Agung Semarang, Monsinyur Robertus Rubiyatmoko turut berbelasungkawa atas wafatnya pemimpin umat Katolik tersebut.
"Kami menyampaikan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Bapa Paus Fransiskus menghadap Allah Bapa di surga," ujar Romo Ruby, sapaan akrabnya saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (21/4/2025).
Ia menguraikan bahwa semua pihak gereja Katolik akan mendoakan Paus Fransiskus.
"Bersama gereja semesta juga berdoa untuk kebahagiaan abadi bagi Paus Fransiskus yang sangat kita cintai. Semoga Beliau bersama Kristus yang bangkit dan menikmati hidup abadi bersama para Kudus Allah," kata Romo Ruby.
Lebih lanjut lagi, Romo Ruby secara khusus mengingat jasa-jasa mendiang Paus Fransiskus yang kerap mengajarkan tentang nilai-nilai kebaikan kepada umat Katolik.
Mendiang Paus, katanya juga memberikan perhatian bagi sesaama umat manusia yang lemah, terbaring sakit maupun kaum papa yang terpinggirkan.
"Bapa Paus Fransiskus telah mengajari kita banyak hal baik, khususnya tentang kasih dan perhatian pada saudara saudari yang lemah, sakit dan terpinggirkan, tentang toleransi dan persaudaraan yang tulus, serta tentang pemeliharaan lingkungan dan bumi sebagai rumah bersama," paparnya.
"Semoga karena doa-doa beliau dari surga, kita umat yang dikasihinya senantiasa diteguhkan dalam peziarahan pengharapan ini," tutupnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun. Vatikan mengumumkan kematian Fransiskus kelahiran Argentina, seorang tokoh progresif dan inovatif pada Senin.