Penjual Sepeda Bekas di Solo Ketiban Rezeki, Omset Naik 100 Persen

Penjual sepeda raup untung di masa Pandemik COVID-19

Solo, IDN Times - Masyarakat mulai beralih beraktivitas menggunakan sepeda demi menjaga kebugaran fisik di tengah pandemik COVID-19 ini. Adanya perubahan perilaku masyarakat ini membuat sepeda bekas menjadi primadona dan banyak dicari masyarakat.

Baca Juga: Harga Sepeda Lipat Termahal di Dunia, Brompton dan 4 Merek Ini Juaranya

1. Sepeda rosok atau bekas banyak dicari

Penjual Sepeda Bekas di Solo Ketiban Rezeki, Omset Naik 100 PersenIDN Times/Larasati Rey

Penjual sepeda bekas di salah satu toko sepeda di Solo, Jawa Tengah ketiban rezeki saat pandemi COVID-19. Meski sudah termasuk barang rongsokan namun sepeda bekas ini justru banyak diminati.

Banyaknya masyarakat yang bersepeda membuat harga sepeda membumbung tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, tak ayal penjual sepeda pun memanfaatkan sepeda bekas untuk dijual kembali. Alhasil sepeda yang dulu barang rongsokan tersebut kini menjadi primadona lagi.

2. Penjualan naik 100 persen

Penjual Sepeda Bekas di Solo Ketiban Rezeki, Omset Naik 100 PersenIDN Times/Larasati Rey

Andri Prasetyo, Pemilik Toko Sepeda Pak Min mengaku kebanjiran pelanggan, dimana banyak masyarakat yang mencari sepeda bekas karena harganya yang murah.

Andri mengaku setiap hari ia bisa menjual sepeda bekas hingga 10 buah, dengan harga rata-rata mulai Rp200 ribu hingga Rp500 ribu per sepeda. Jenis sepeda yang diminati beragam mulai dari sepada anak-anak hingga dewasa.

“Kalau peminat ya naik, bisa 100 persen. Biasanya yang cari satu orang kadang gak ada ini bisa 10 orang lebih,” ungkapnya Senin (29/6).

Kenaikan peminat akan sepeda tak hanya untuk sepeda bekas saja, namun bengkel sepeda miliknya juga ramai diserbu pelanggan. Dalam sehari ia bisa mengerjakan hingga puluhan sepeda, selama masa pandemik ini.

“Kenaikan mulai awal pandemik hingga saat ini, bahkan untuk servise kita habis lebaran itu sampai gak terima karena banyaknya. Masa tunggu juga bisa sampai dua mingguan,” ungkapnya.

3. Ingin mengurangi rasa bosan

Penjual Sepeda Bekas di Solo Ketiban Rezeki, Omset Naik 100 PersenIDN Times/Larasati Rey

Sementara itu, salah seorang pelanggan, Fajar (45) mengatakan memilih membeli sepeda bekas untuk anaknya lantaran lebih ekonomis, ia juga mengaku jika sepeda merupakan salah satu aktivitas yang positif untuk mengurangi rasa bosan pada anaknya.

“Ini kan sekolah libur, ya udah kita suruh bersepeda selain sehat anak juga tidak bosan berada di rumah,” ungkapnya.

Fenomena bersepeda menjadi marak semenjak adanya pandemi COVID-19 ini. Hal ini menjadi kegiatan positif yang bisa dilakukan masyrakat untuk menaikkan sistem imun di dalam tubuh. Selain itu masyarakat juga tetap waspada dan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak satu sama lain. Agar penularan COVID-19 bisa dikurangi.

Baca Juga: Penjualan Sepeda Laris saat Pandemik COVID-19, Omzet Naik 3 Kali Lipat

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya