5 Kata Makian dalam Bahasa Jawa yang Berhubungan dengan Bagian Tubuh

Jauhi penggunaan kata-kata ini, ya

Dalam bahasa Indonesia terdapat kata makian yang berarti ucapan ataupun ungkapan yang dianggap kotor, kasar, tidak sopan, bahkan menyinggung.

Seringkali kata makian ini diucapkan untuk mengungkapkan rasa marah, jengkel ataupun sebagai candaan kepada seseorang. Penggunaan kata makian dalam bahasa Indonesia misalnya, anjing, bangsat, setan, babi, dan lain sebagainya.

Tidak hanya dalam bahasa Indonesia, pemakaian kata makian pun juga kerap kita dapati dalam bahasa Jawa. Kata makian dalam bahasa Jawa disebut pisuhan atau pun tembung kasar.

Misalnya, asu (anjing), goblok (bodoh), gendheng (gila), bosok (busuk), dan lainnya. Selain contoh tersebut, ada lima kata makian dalam bahasa Jawa yang berkaitan dengan bagian tubuh, apa sajakah itu? mari simak penjelasannya di bawah ini.

Baca Juga: 10 Tranportasi Darat dalam Bahasa Jawa, Pernah Naik yang Mana?

1. Cangkeme

5 Kata Makian dalam Bahasa Jawa yang Berhubungan dengan Bagian Tubuhilustrasi memaki (pexels.com/Alex Green)

Kata makian yang pertama adalah ‘cangkeme’. Dalam bahasa Jawa ‘cangkem' merupakan kategori ngoko kasar yang artinya mulut. Kata ‘cangkeme’ ini sering dipakai seseorang ketika sedang marah ataupun emosi.

Misalnya dalam penggunaan kalimat ini “rasah kakean cangkem” (jangan banyak omong). Jadi, kata 'cangkeme' dalam bahasa Jawa itu bacot.

2. Ndhase

5 Kata Makian dalam Bahasa Jawa yang Berhubungan dengan Bagian Tubuhilustrasi memaki (freepik.com/katemangostar)

Kata ''ndhase" berasal dari kata dasar ndas yang artinya kepala. Dalam sehari-sehari kata ‘ndhase’ ini kerap dijadikan sasaran untuk melampiaskan kejengkelannya. Kalau dalam bahasa Indonesia yang sering kita dengar adalah “kepala lu”. Sedangkan dalam bahasa Jawa “ndhasmu kui”.

3. Sutange

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

5 Kata Makian dalam Bahasa Jawa yang Berhubungan dengan Bagian Tubuhilustrasi memaki (freepik.com/freepik)

"Sutang" merupakan kaki belalang, sehingga menjadi tidak sopan apabila diucapkan untuk manusia. Tapi, dalam bahasa Jawa kata "sutang" ini termasuk kata makian, karena termasuk kategori ngoko kasar. Contoh kalimatnya adalah “sutangmu ki ngalangi dalan” (kakimu itu menghalangi jalan). "Sutang" menjadi kata umpatan karena kaki manusia disamakan dengan kaki hewan.

4. Dhengkulmu

5 Kata Makian dalam Bahasa Jawa yang Berhubungan dengan Bagian Tubuhilustrasi memaki (pexels.com/Liza Summer)

Kata umpatan lain dalam bahasa Jawa yang sering dilontarkan adalah “dengkulmu”. Dalam bahasa Indonesia berarti lututmu. Misalnya dalam penggunaan kalimat ini “kowe kok ratau telat, dengkulmu suwek” (kamu kok nggak pernah terlambat, lututmu sobek).

Kata makian tersebut memiliki makna mengejek atau menyindir lawan bicara bahwa kenyataannya tidak seperti yang diucapkannya.

5. Gundulmu

5 Kata Makian dalam Bahasa Jawa yang Berhubungan dengan Bagian Tubuhilustrasi memaki (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kata “gundulmu” merupakan bentuk halus dari makian ndhase. Namun kata "gundulmu" sering dikonotasikan untuk orang yang kalau bicara asal-asalan. Misalnya dalam kalimat di bawah ini.

“Kapan kowe rabi umurmu uwes 30 to” (kapan kamu nikah umurmu sudah 30tahun kan)

“Gundulmu kui umurku lagi 25 (gundulmu itu umurku baru 25)

Demikianlah lima kata makian dalam bahasa Jawa yang berkaitan dengan bagian tubuh. Kata makian di atas seringkali dijadikan sebagai ungkapan kasar untuk meluapkan rasa kesal, marah, jengkel, bahkan untuk membantah lawan bicara.

Baca Juga: 9 Ragam Istilah Bau dalam Bahasa Jawa, Tahu Sangit?

Ni Photo Community Writer Ni

mniaw_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya