Kasus COVID-19 Tinggi di Semarang, Tes Swab PCR Capai 4.000 Per Minggu

Kapasitas di tempat karantina terpusat ditambah

Semarang, IDN Times - Kasus aktif COVID-19 di Kota Semarang masih tinggi dalam waktu sebulan belakangan. Melansir dari laman siagacorona.semarangkota.go.id, jumlah pasien positif virus corona yang masih dirawat di Ibu Kota Jawa Tengah rata-rata di angka 1.000 kasus.

Kondisi itu memengaruhi kemampuan Pemerintah Kota Semarang dalam melakukan tes swab Polymerase Chain Reaction (PCR) kepada orang yang terinfeksi COVID-19.

1. Jumlah tes swab PCR di Semarang capai 3.000-4.000 per minggu

Kasus COVID-19 Tinggi di Semarang, Tes Swab PCR Capai 4.000 Per MingguIlustrasi Swab Test. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan tes swab PCR hingga sekarang.

’Puskesmas dan rumah sakit masih melakukan. Bahkan, klinik-klinik swasta juga membuka layanan tes swab PCR bagi masyarakat yang ingin bayar sendiri,’’ ungkapnya saat ditemui, Kamis (15/1/2020).

Semua data tes swab PCR itu kemudian masuk ke Dinas Kesehatan. Pada saat ini jumlah tes tersebut mencapai 3.000-4.000 per minggu. Apabila, jumlah sampel tidak lebih dari 180 yang diuji di laboratorium di RSUD Wongsonegoro milik Pemkot Semarang, hasilnya akan keluar dalam satu hari.

Baca Juga: Pernah COVID-19, Wali Kota Semarang Gagal Vaksin Pertama, Diganti Ita

2. Laboratorium PCR milik Pemkot Semarang hanya bisa menguji 180 sampel tes swab per hari

Kasus COVID-19 Tinggi di Semarang, Tes Swab PCR Capai 4.000 Per MingguLaboratorium di Rumah Sakit USU sudah bisa memeriksa sampel swab tenggorok dengan metode PCR (Tim Humas USU/Amri Affandi Simatupang)

Namun, kata Hakam, kalau jumlah sampel yang diperiksa di RSUD Wongsonegoro lebih dari 180 pasti delay. Sehingga, hasilnya baru dapat diketahui dalam waktu dua hari. Sebab, di sana hanya punya satu alat PCR. Jika satu hari 2x running. Satu kali running 90, maka sehari bisa menguji 180 sampel.

‘’Begitupun hasil tes swab di laboratorium lain saat ini juga bisa satu dua hari jadi, karena masing-masing rumah sakit di Semarang sudah punya sendiri seperti di RS Telogorejo, RS Roemani, RS Sultan Agung, RS Panti Wilasa, RS Columbia, RS Bhayangkara,’’ tutur Hakam.

Untuk menyajikan hasil tes swab PCR ke publik melalui data harian COVID-19 di laman siagacorona.semarangkota.go.id maupun media sosial, Dinkes Kota Semarang harus melewati sejumlah tahapan. Setelah ada hasil tes swab, laboratorium PCR baik milik pemerintah maupun swasta akan memasukkan ke sistem new all record (NAR). Setelah data yang masuk ke NAR, laboratorium juga memasukkan data ke Dinkes Kota Semarang, kemudian dikelola dan disajikan menjadi laporan harian COVID-19.

3. Sebanyak 30 persen tempat tidur dan ruang perawatan COVID-19 diisi pasien dari luar kota

Kasus COVID-19 Tinggi di Semarang, Tes Swab PCR Capai 4.000 Per Mingguilustrasi ruang isolasi COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Hakam menyampaikan, hingga saat ini kasus COVID-19 di Kota Semarang masih tinggi. Jumlah pasien positif virus corona yang dirawat di rumah sakit sebanyak 800-an kasus. Kemudian, dari sisi tempat tidur ruang isolasi di tempat karantina terpusat ada 1.200, ruang ICU ada 200. 

‘’Keterisian ruang atau tempat tidur pasien itu 30 persen dari luar kota Semarang. Melihat kondisi itu kami terus meminta rumah sakit menambah ruang dan tempat tidur untuk pasien COVID-19. Sedangkan, tempat karantina terpusat saat ini ada di lima tempat antara lain, rumdin wali kota (170 tempat tidur), asrama haji Islamic Center (150 tempat tidur), BPSDM Jateng (360 tempat tidur), Hotel Kesambi Hijau (50 tempat tidur), Gedung Diklat Kota Semarang (80 tempat tidur). Saat ini asrama haji sudah difungsikan dan ada 50 pasien sedang isolasi di sana,’’ jelasnya. 

Baca Juga: Langgar Aturan PPKM, Tempat Usaha dan PKL di Semarang Ditutup Paksa 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya