1,7 Juta Warga Semarang Selesai Dicoklit, Paling Banyak di Pedurungan

Diharapkan partisipasi warga meningkat

Semarang, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang menyatakan telah merampungkan proses pencocokan dan penelitian (coklit) 100 persen. Tercatat dalam tahapan Pemilu 2024, jumlah warga Semarang yang mengikuti proses coklit sebanyak 1,7 juta jiwa. 

1. Proses coklit di Semarang rampung 100 persen

1,7 Juta Warga Semarang Selesai Dicoklit, Paling Banyak di PedurunganIlustrasi petugas Bawaslu Kota Semarang melakukan proses coklit pemutakhiran data pemilih. (dok. Bawaslu Kota Semarang)

Henry Casandra Gultom, Ketua KPU Kota Semarang mengatakan tahapan coklit selama ini terkendala banyaknya warga yang mayoritas menjadi pekerja. 

Para petugas Pantarlih selama ini hanya bisa memverifikasi data warga saat Malam hari.

"Tetapi hasil coklit sudah selesai. Rampung 100 persen. Dan jumlah yang dicoklit kurang lebih ada 1,7 juta warga. Cuma hambatan di lapangan kebanyakan selama coklit kan mayoritas warga Semarang adalah kaum pekerja. Bisanya ditemui saat Malam hari," kata Nanda, sapaan akrabnya kepada IDN Times, Senin (20/3/2023). 

Baca Juga: Coklit Kelar, Calon Pemilih di Jateng Diprediksi Tambah Jadi 28,8 Juta Jiwa

2. Terbanyak di Pedurungan

1,7 Juta Warga Semarang Selesai Dicoklit, Paling Banyak di PedurunganIlustrasi petugas KPU beserta Bawaslu kota Medan mendatangi rumah dinas Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution untuk lakukan coklit (IDN Times/ Indah Permata Sari)

Selama tahapan coklit, terdapat 4.427 Pantarlih yang bertugas di 16 kecamatan Semarang. Hasil monitoring sejauh ini, jumlah warga yang terbanyak mengikuti coklit berada di Kecamatan Pedurungan.

Sedangkan untuk data pemilih pemula, pihaknya akan terus melakukan rekapitulasi dan penyisiran data sampai tingkat kecamatan.

"Yang pasti jumlah pemilih pemula akan meningkat," tambahnya. 

3. Orang perumahan elite paling sulit ditemui petugas

1,7 Juta Warga Semarang Selesai Dicoklit, Paling Banyak di PedurunganIlustrasi petugas Pantarlih menerobos banjir Rob di Kecamatan Medan Belawan. (IDN Times/Prayugo Utomo)

Nanda berkata, data hasil coklit saat ini sedang dilakukan pemutakhiran untuk diverifikasi ulang. Hasil akhir coklit untuk wilayah Semarang akan diumumkan setelah rapat pleno pentuan DPT pada April 2023 nanti. 

Lebih lanjut lagi, ia memaparkan ganjalan lain yang ditemui petugas Pantarlih ialah sebagian warga sedang bekerja di luar kota. Selain itu, di area perumahan elite petugas juga sulit menemui pemilik rumah. 

"Yang paling sulit itu di kawasan perumahan elite, pemilik rumahnya sulit ditemui. Ya Allhamdulilah atas bantuan kecamatan dan kelurahan beberapa orang akhirnya bisa ditemui. Harapan kita di tahun depan, semua warga harus sukseskan tahapan demi tahapan Pemilu dan Pilkada. Memang jadwalnya serentak di tahun yang sama tapi beda bulannya. Kalau Pemilu pelaksanaannya tanggal 14 Februari 2024 dan Pilkadanya di November 2024," ujar Nanda. 

Untuk saat ini, Nanda masih menunggu pengumuman resmi dari KPU RI untuk menentukan target partisipasi saat Pemilu 2024. Di Semarang sendiri angka partisipasi masyarakat saat Pilpres sebelumnya yaitu 77,5 persen.

"Di Semarang targetnya 77,5 persen tahun 2019, palingan nanti tidak jauh beda dari angka itu," tambahnya. 

4. KPU Jateng temukan banyak warga pindah domisili

1,7 Juta Warga Semarang Selesai Dicoklit, Paling Banyak di PedurunganIlustrasi Bawaslu Sleman saat melakukan pengawasan tahapan coklit. (Dok. Bawaslu Sleman)

Sedangkan, Ketua Divisi Data dan Informasi KPU Jateng, Henry Wahyono mengaku saat ini petugasnya masih mengerjakan verifikasi data coklit yang dihimpun dari 35 kabupaten/kota.

"Ini kita harus lakukan hati-hati sekali karena berkaitan dengan validasi data calon pemilih. Jadi satu persatu data yang terinput dari akun resmi KPU kita cek ulang supaya bisa dipertanggungjawabkan," paparnya. 

Ia menambahkan temuan di lapangan yang mendapat sorotan yakni ada sejumlah calon pemilih yang pindah domisili. Salah satu yang mencolok terjadi di Kendal dan Kota Semarang.

"Di Semarang ada 500 warga yang pindah domisili. Kalau di Kendal temuan kita ada 2.000 warga yang berpindah domisili," pungkasnya. 

Baca Juga: Fantastis! Biaya Perbaikan Jalan Brigjen Sudiarto Semarang Tembus Rp20 M

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya