Danpomdam Diponegoro: 2 Oknum TNI Dikenal Dekat Dengan Mantan Walikota

Semarang, IDN Times - Danpomdam Kolonel (Cpm) Risono Budi mengatakan, dua oknum TNI yang diduga terlibat kasus pembunuhan ASN Bapenda Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo memiliki hubungan dekat dengan Sukawi Sutarip yang menjabat sebagai Wali Kota Semarang tahun 2010.
1. Dua oknum TNI dekat dengan Sukawi Sutarip
Dua oknum TNI yang dimaksud berasal dari satuan polisi militer. Masing-masing seorang perwira berinisial AG dan seorang bintara berinisial HG.
"Jadi memang ada hubungannya dengan kasus korupsi tahun 2010. Bahwa Pak Sukawi ada ikatan keluarga karena istrinya oknum berinisial AG ini jadi keponakannya. Termasuk dua-duanya itu juga dekat dengan mantan wali kota," kata Risono, Kamis (13/10/2022).
2. Dua oknum TNI selama ini saling kenal
Tak cuma itu saja, menurutnya dua oknum TNI tersebut juga telah saling mengenal dengan pria berinisial HRG, seorang warga sipil yang turut diperiksa atas kasus pembunuhan Iwan Boedi.
Bukti kedekatan mereka terlihat tatkala Pomdam memeriksa sejumlah barang bukti serta riwayat chatting pada handphone milik mereka.
"Kemudian kedua oknum yang diduga tersangka dengan HRG juga emang sudah kenal. Di HP-nya ada chat-nya mereka bertiga. Dan itu yang membuat dugaan awalnya jadi kuat. Kok kebetulan ada. Namun sampai saat ini HRG oleh kepolisian dibebaskan dari dugaan tersangka. Sehingga dia sebatas sebagai saksi. Karena ya itu tadi, ada unsurnya yang belum kuat," papar Risono.
3. AG berkelit sedang ada acara saat mayat Iwan Boedi ditemukan
Editor’s picks
Ketika menjalani pemeriksaan, AG yang selama ini dikenal sebagai perwira beralasan saat peristiwa pembunuhan terjadi di pinggir Pantai Marina, yang bersangkutan sedang menghadiri acara di Mapomdan IV Diponegoro.
Pengakuan AG lantas dicek ulang oleh pihak Pomdam Diponegoro.
"Ketika petugas kita mengecek absensi kehadirannya, dia juga ada di lokasi. Dia sedang bertugas menyelesaikan laporan keuangan. Nah, itu alibinya AG ini ketika kejadian, dia ada di acara di kantor. Saya cek sendiri dia ada di kantor," terangnya.
4. AG punya motor N-Max mirip dengan kendaraan yang terbakar di Marina
Namun, pihaknya yang tak kurang akal kemudian masih berusaha menyelidiki kondisi fisik motor N-Max yang ikut terbakar di samping jenazah Iwan Boedi di pinggir Pantai Marina.
Penyidik Pomdam curiga karena motor N-Max yang terbakar nyaris mirip dengan motor AG. Yang membedakan, AG mengaku punya motor N-Max dengan garis kuning pada bodinya.
Selain itu, kecurigaan bahwa AG melintas naik motor N-Max di lokasi kejadian rupanya juga dibantah oleh AG.
"AG punya motor N-Max hampir sama. Sempat kita sita juga kita geledah di rumahnya. Cuman motornya tidak ada kuning-kuningnya. Sedangkan yang di sana (lokasi kejadian) gak ada kuningnya. Ya bisa saja dikletek (dilepas stikernya). Terus ada gantungan hitam pada ranselnya, tapi pas dicari gak ada. Di rumahnya pun gak ada. Jaket biru gak ada juga. Yang ada jaket hitam. Tapi kita ambil semuanya jadi barang bukti. Lalu keesokan harinya dicek di lapangan ternyata pengemudi N-Max itu pegawai Binus. Ada di ransel gantungan merahnya itu hand sanitizer. Dari CCTV kebetulan terlihat pakaiannya hijau tua ada pakai sepatu yang kesorot dan mengkilat. Hanya ternyata dia pegawai Binus," cetusnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pomdam IV Diponegoro dan Polrestabes Semarang memeriksa sejumlah orang sebagai saksi kasus pembunuhan Iwan Boedi. Jumlah saksi 26 orang. Di antaranya adalah seorang perwira polisi militer berinisial AG dan istrinya berinsial NR, seorang bintara berinisial HG, dua orang sipil HRG dan AG Portal.
Baca Juga: Polisi Serahkan Jenazah Iwan Boedi ke Keluarga Dalam Kondisi Tidak Utuh