Warga Jateng Anggap COVID-19 Selesai, Padahal Grafiknya Meningkat

Ganjar minta jogo tonggo digiatkan lagi

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan peralatan whole genome sequencing membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa sampel pasien COVID-19 varian Omicron. 

Ia saat ini sedang berkoordinasi dengan bupati dan wali kota untuk meningkatkan upaya mendeteksi penularan varian Omicron.

"Saya minta tolong untuk diupdate terus menerus, tapi alat WGS kita minta untuk bisa lebih cepat," kata Ganjar dalam keterangan kepada IDN Times, Rabu (26/1/2022).

 

1. Ganjar minta warga Jateng jangan remehkan penularan Omicron

Warga Jateng Anggap COVID-19 Selesai, Padahal Grafiknya Meningkatilustrasi virus corona varian Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Ganjar saat ini terus berkoordinasi dengan para Bupati dan Wali Kota serta meminta rumah sakit untuk terus meng-update data kasus.

Ia menuturkan pengalaman di daerah yang ditemukan varian Omicron ternyata pasiennya sudah sembuh. Meski begitu, Ganjar meminta semua masyarakat agar jangan meremehkan penularan Omicron.

Baca Juga: Kemana Ganjar Pranowo Saat Puan Kunker di Jateng? Ini Komentar Rudy 

2. Ganjar: Masalahnya karena waktu ngetesnya lama

Warga Jateng Anggap COVID-19 Selesai, Padahal Grafiknya MeningkatGubernur Jateng Ganjar Pranowo datang ke warung Bubur Ayam Legenda di Semarang, Senin (26/7/2021). Ganjar terkesan dengan apa yang dilakukan pemilik warung yang bagikan bubur gratis untuk warga yang jalani isolasi mandiri. (humas.jatengprov.go.id)

Selain itu, perpanjangan PPKM di tengah merebaknya penularan Omicron ini harus membuat masyarakat lebih hati-hati.

"Problemnya satu, waktu ngetesnya lama, maka beberapa kasus kemarin yang ditemukan seperti di Semarang, saya komunikasi dengan bupati wali kota, pak hendi juga menjelaskan, ketika kita umumkan ke publik pasiennya udah sembuh, terus kemudian yang di Cilacap, Pekalongan juga kita sampaikan, rata-rata mereka udah sembuh," bebernya.

3. Warga anggap COVID-19 seolah sudah kelar

Warga Jateng Anggap COVID-19 Selesai, Padahal Grafiknya MeningkatKronologi Kasus Omicron Pertama yang Ditemukan di Indonesia. (IDN Times/Aditya Pratama)

Untuk saat ini, katanya langkah pemerintah pusat yang memperpanjang PPKM, sehingga masyarakat yang semula merasa COVID-19 sudah landai, untuk kembali waspada.

"Seolah-olah ini sudah selesai padahal Omicron ini sedang ramai-ramainya dan grafiknya mulai meningkat, maka sebenarnya kendali PPKM memang penting. Maka yang saya katakan ini wake up call agar 'hey hey ada loncengnya lho ini semua siaga lho'," kata Ganjar.

4. Jogo Tonggo harus diaktifkan lagi

Warga Jateng Anggap COVID-19 Selesai, Padahal Grafiknya MeningkatWarga mengambil bantuan jogo tonggo dari Kelurahan Jangli Semarang. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Ganjar juga meminta masyarakat kembali mengaktifkan Jogo Tonggo. Satgas, kata Ganjar juga harus terus bergerilya terutama untuk mengingatkan kembali masyarakat tentang protokol kesehatan. Serta percepatan vaksin, dengan prioritas anak usia 6-11 tahun, para lansia dan orang dengan komorbid.

"Karena ini kelompok rentan. Rata-rata dari kasus yang ada ini yang mendapatkan situasi cukup fatal mereka belum divaksin," ujarnya.

"Jadi sebenarnya bukan kita meremehkan tapi ini mesti hati-hati," tandasnya.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Nyaris Kedaluwarsa, Ganjar Bujuk BPOM: Bisa Dipakai Gak

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya