Pasien COVID-19 di Solo Kabur dari Rumah Sakit Moewardi, Terekam CCTV!

Pasien belum sempat ditemukan

Solo, IDN Times - Salah seorang pasien COVID-19 yang dirawat di RSUD dr Moewardi (RSDM) Solo kabur, Rabu (27/10/20) pagi. Bahkan, pasien asal Kecamatan Jebres, Solo tersebut belum diketemukan hingga sore hari.

Baca Juga: Infeksi Kasus COVID ke Anak-Anak di Solo Meningkat, 104 Orang Terpapar

1. Pasien kabur pada jam 04.00 WIB

Pasien COVID-19 di Solo Kabur dari Rumah Sakit Moewardi, Terekam CCTV!IDN Times/Larasati Rey

Pasien tersebut kabur sekitar jelng subuh. Pukul 03.45 WIB pasien masih berada di rumah bangsal, bahkan sebelumnya pukul 02.00 WIB pasien sempat diperiksa oleh perawat. Namun sekitar pukul 04.00 WIB terlihat dari CCTV rumah sakit pasien menengok-nengok lorong bangsal. Ketika dirasa aman, ia kemudian melepas infus dan kabur.

Direktur RSDM, Cahyono Hadi, mengatakan kaburnya pasien COVID-19 tersebut langsung melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo. DKK pun lansung mencari pasein COVID-19 yang kabur tersebut.

"Kita sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan," ungkapnya Selasa (27/10/20).

2. Pasien tidak pulang ke rumah

Pasien COVID-19 di Solo Kabur dari Rumah Sakit Moewardi, Terekam CCTV!IDN Times / Larasati Rey

Sementara itu, Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan jika petugas telah berusaha mencari. Petugas juga telah mendatangi rumah pasien, namun pasien tidak pulang ke rumah.

"Sudah dicek di rumah tidak ada, kita minta istrinya agar melapor jika pulang," kata pria yang akrab disapa Rudy tersebut.

Selain meminta bantuan kepada keluarga, ia juga mengoptimalkan Jogo Tonggo, dimana meminta para tetangga untuk mengawasi rumah pasien jika nantinya pasien tersebut pulang ke rumah.

3. Siapkan petugas penjemputan pasien

Pasien COVID-19 di Solo Kabur dari Rumah Sakit Moewardi, Terekam CCTV!Ilustrasi penanganan korban virus corona di RSUD Dr Moewardi, Solo. IDN Times/Larasati Rey

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih meminta petugas di wilayah kecamatan dan kelurahan untuk melakukan patroli pencarian pasien tersebut. Jika ketemu, nantinya ia akan menanyakan alasan pasien tersebut melarikan diri dari rumah sakit.

Pihaknya juga menyiapkan petugas Puskesman untuk nentinya melakukan penjemputan pasien.

"Kalau tidak kerasan ya boleh saja karantina mandiri di rumah, asal tidak bergejala. Tapi kalau bergejala ya hatus di rumah sakit, kalau tidak mau di RSUD dr Moewardi bisa di RS Bung Karno milik Pemkot," ungkapnya.

Berdasarkan data COVID-19 Kota Solo per Rabu (27/10/20),  jumlah terkonfirmasi COVID-19 di solo mencapai 1088 kasus. Dengan rincian 213 orang menjalani isolasi mandiri, 61 orang menjalani perawatan, 44 orang meninggal dunia, dan 770 orang dinyatakan sembuh.

Sedangkan untuk jumlah suspect berjumlah 1278 orang, dengan rincian 22 orang menjalani perawatan, 2 orang isolasi mandiri, 70 orang meninggal dunia, dan 1184 orang dinyatakan sembuh.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times

Baca Juga: Waspada! Muncul 3 Klaster Baru COVID-19 di Solo, Keluarga dan Tetangga

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya