5 Aturan Cegah Penumpukan Sampah saat Libur Nataru di Semarang

- Pemerintah Kota Semarang mengeluarkan Surat Edaran (SE) untuk mengendalikan penumpukan sampah selama libur natal dan tahun baru 2025.
- Langkah strategis ini dilakukan untuk mendorong kesadaran masyarakat dan pelaku usaha dalam pengelolaan sampah selama perayaan hari besar.
- Surat Edaran tersebut mencakup aturan penggunaan plastik sekali pakai, dekorasi ramah lingkungan, pemilahan sampah, fasilitas khusus pengumpulan sampah, dan konsep "Less Waste Event".
Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang mengantisipasi terjadinya penumpukan sampah pada saat libur natal dan tahun baru 2025. Yakni, dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang pengendalian sampah selama perayaan tersebut.
1. Pentingnya pengelolaan sampah di libur nasional

Langkah strategis ini dilakukan untuk mendorong kesadaran masyarakat dan para pelaku usaha untuk mengurangi dampak lingkungan akibat lonjakan aktivitas selama liburan.
Adapun, SE Wali Kota Semarang ini diterbitkan menindaklanjuti SE dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang menyerukan pentingnya pengelolaan sampah selama perayaan hari besar untuk mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, bahwa pengelolaan sampah mencakup dua kegiatan utama, yaitu penanganan sampah (kumpul, angkut, buang) dan pengurangan sampah (pemilahan, pembatasan, pendaurulangan, penggunaan kembali).
2. Pasang imbauan di fasilitas publik

‘’Untuk mendukung pengurangan timbunan sampah, surat edaran ini juga disertai upaya sosialisasi melalui berbagai media, seperti poster, video, dan announcer di fasilitas umum, termasuk terminal, bandara, dan stasiun kereta api. Kami sudah memasang imbauan itu di Bandara Ahmad Yani Semarang, Stasiun Kereta Api Tawang, dan Terminal Mangkang,’’ katanya Senin (30/12/2024).
Untuk diketahui, lima aturan dari surat edaran yang ditujukan pada masyarakat dan pelaku usaha di Kota Semarang itu antara lain menghindari penggunaan plastik sekali pakai, menggunakan dekorasi dan atribut yang ramah lingkungan. Kemudian, memilah sampah berdasarkan jenisnya, terutama di lokasi umum seperti tempat ibadah, wisata, dan rest area.
Lalu, menyediakan fasilitas khusus untuk pengumpulan sampah terpilah, seperti sisa makanan dan kemasan plastik. Terakhir, mengutamakan konsep "Less Waste Event" untuk semua acara perayaan.
3. Ajak masyarakat bawa peralatan makan minum sendiri

"Kampanye ini mengedepankan slogan ‘Liburan Minim Sampah’. Masyarakat juga kami ajak untuk membawa peralatan makan dan minum yang dapat digunakan kembali serta mengurangi limbah makanan saat jajan," jelas perempuan yang akrab disapa Ita.
Harapannya, lanjut dia, langkah ini tidak hanya meningkatkan kesadaran masyarakat dan pengunjung Kota Semarang, tetapi juga membangun budaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
"Kami ingin masyarakat memahami bahwa pengelolaan sampah dimulai dari diri sendiri, dengan cara memilah dan mengurangi sampah yang dihasilkan," pungkasnya.