Akhirnya Bupati Pati Sudewo Penuhi Panggilan KPK, Diperiksa Jadi Saksi

- Bupati Pati Sudewo memenuhi panggilan KPK sebagai saksi dugaan suap pembangunan jalur kereta api
- Warga gelar aksi penggalangan surat desakan ke KPK untuk menetapkan Sudewo sebagai tersangka korupsi
- Nama Sudewo muncul dalam kasus dugaan korupsi sebelumnya dengan terdakwa lain di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang
Bupati Pati Sudewo memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai saksi dugaan suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Sudewo tiba pada pukul 09.43 WIB.
1. Datang tak bawa berkas

“Ya memenuhi panggilan,” ujar Sudewo saat ditanya para jurnalis yang menunggu kedatangannya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu. Lebih lanjut, dia mengatakan tidak membawa berkas apa pun dalam pemanggilan tersebut.
Ketika ditanya mengenai tanggapan aksi masyarakat Pati, termasuk mengirimkan surat kepada KPK, Sudewo berharap aksi tersebut dapat berjalan dengan baik. "Ya, semoga baik-baik saja," katanya melansir dari Antara.
Dalam kasus dugaan suap pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api di lingkungan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk klaster proyek pembangunan jalur kereta api ganda Solo Balapan-Kadipiro-Kalioso Sudewo dihadirkan sebagai saksi.
2. Warga gelar aksi penggalangan surat desakan ke KPK

Sebelumnya pada Senin hingga Rabu sejumlah elemen warga menggelar aksi dengan melakukan penggalangan surat desakan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menetapkan Bupati Pati Sudewo sebagai tersangka kasus dugaan pidana korupsi proyek pembangunan jalur kereta api.
Koordinator Masyarakat Pati Bersatu Teguh Istiyanto mengatakan aksi dukungan ini akan digelar selama tiga hari, sejak Senin (25/8/2025) hingga Rabu (27/8/2025).
Warga menandatangani surat berisi desakan kepada KPK. Mereka meminta KPK menetapkan Bupati Pati sebagai tersangka, karena sebelumnya sudah mengembalikan uang dari proyek tersebut ke KPK. Selain menggalang surat dukungan, warga juga menggalang donasi uang. Warga yang hendak mengirimkan surat ke KPK juga diminta menanggung biaya pengiriman secara pribadi.
Koordinator Aliansi Masyarakat Pati Bersatu, Supriyono, berharap aksi damai bisa membawa perubahan. “Ini cara kami menyatakan sikap. Karena Bupati arogan, otoriter, masyarakat Pati tidak mau dipimpin seperti itu,” tambahnya.
3. Nama Sudewo muncul di kasus dugaan korupsi

Sebelumnya, nama Sudewo sempat muncul dalam sidang kasus tersebut dengan terdakwa selaku Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Jawa Bagian Tengah Putu Sumarjaya dan pejabat pembuat komitmen BTP Jawa Bagian Tengah Bernard Hasibuan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang, Jateng, 9 November 2023.
Dalam sidang itu, KPK disebut menyita uang dari Sudewo sekitar Rp3 miliar. Jaksa Penuntut Umum KPK menunjukkan barang bukti foto uang tunai dalam pecahan rupiah dan mata uang asing yang disita dari rumah Sudewo.
Namun, Sudewo membantah hal tersebut. Dia juga membantah menerima uang sebanyak Rp720 juta yang diserahkan pegawai PT Istana Putra Agung, serta Rp500 juta dari Bernard Hasibuan melalui stafnya yang bernama Nur Widayat.