Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ekspedisi Geomarin III, Unsoed Ambil Peran dalam Riset Strategis Nasional

idntimes.com
Prof. Norman Arie Prayogo saat menyematkan helm putih kepada Chief Party ekspedisi Mukti Trenggono tanda dimulainya ekspedisi, Rabu (18/6/2025).(IDN Times/Foto : Uni Wahyu/Unsoed)
Intinya sih...
  • Kontribusi Unsoed dalam riset maritim strategis
  • Ekspedisi 12 hari dengan 52 peneliti dari berbagai bidang ilmu
  • Bagi Unsoed, ikut membangun sains maritim bangsa melalui data yang dikumpulkan

Banyumas, IDN Times - Dermaga Surya Sumantri di Pelabuhan Cirebon menjadi saksi awal perjalanan ekspedisi ilmiah penting yang akan menyusuri tiga selat strategis Indonesia. Kapal Riset Geomarin III resmi dilepas dalam seremoni Marine Expedition and Tidal Forecast Cruise 2025.

Uniknya, ekspedisi ini tidak hanya menyatukan institusi riset nasional seperti BRIN dan Kementerian ESDM, namun juga melibatkan perguruan tinggi seperti Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) dan ITB.

"Ekspedisi ini bertujuan memperkuat basis data kelautan nasional, khususnya di kawasan Selat Bali, Selat Lombok, dan Selat Alas, bahkan kolaborasi internasional hadir melalui partisipasi First Institute of Oceanography (FIO) Tiongkok, lembaga riset di bawah Ministry of Natural Resources (MNR) Tiongkok,"kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsoed, Prof. Dr. Norman Arie Prayogo kepada IDN Times, Kamis (19/6/2025).

1. Kontribusi Banyumas dalam riset maritim strategis

idntimes.com
Para mahasiswa diantaranya dari Unsoed Purwokerto dan crew kapal dengan latar belakang kapal Geomarin III, Rabu (18/6/2025).(IDM Times/Foto : Uni Wahyu/Unsoed)

Bagi masyarakat Banyumas, keterlibatan Unsoed dalam ekspedisi ini merupakan momen penting yang menandai kontribusi daerah dalam riset kelautan nasional dan global.

Prof. Norman Arie Prayogo, menekankan nilai strategis kegiatan tersebut, tidak hanya sebagai ajang riset, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran lapangan bagi mahasiswa.

“Ekspedisi yang dimulai Rabu, 18 Juni 2025 ini bukan hanya aktualisasi keilmuan mahasiswa kami, tapi juga bentuk nyata kontribusi akademik terhadap program strategis nasional dalam pemetaan dan mitigasi bencana berbasis kelautan,” ujar Prof. Norman.

Menurutnya, keterlibatan Unsoed, yang notabene berbasis di wilayah pegunungan dan pedalaman, dalam ekspedisi maritim berskala internasional ini menjadi simbol bahwa kontribusi perguruan tinggi daerah tidak dibatasi oleh letak geografis dan inilah bentuk dari Purwokerto untuk Samudra Nusantara.

2. Dijadwalkan 12 hari eksplorasi dengan 52 peneliti

idntimes.com
Bentuk kapal Geomarin III yang akan melakukan pelayaran selama 12 hari.(IDN Times/Foto : P3GL Kemen ESDM)

Ekspedisi yang berlangsung selama 12 hari ini diikuti oleh 52 peserta dari berbagai latar belakang keilmuan, mulai dari oseanografi, geologi, hingga teknik survei. Fokus kegiatan mencakup pengukuran batimetri (kedalaman laut), karakterisasi substrat dasar laut, hingga analisis pasang surut dan arus laut.

Chief Party ekspedisi, Mukti Trenggono, menyebut bahwa perairan Selat Bali, Lombok, dan Alas dipilih karena memiliki kompleksitas geodinamika tinggi sekaligus vital secara sosial ekonomi.

“Ini bukan sekadar ekspedisi ilmiah, tapi pengumpulan data yang akan menjadi fondasi bagi pembangunan pelabuhan, mitigasi bencana laut, dan pengelolaan sumber daya kelautan berkelanjutan,”jelas Mukti.

Lebih lanjut ia menekankan pentingnya kekompakan dalam ekspedisi ini yang melibatkan tim multidisiplin, termasuk mahasiswa dari Unsoed. “Kami mengusung semangat kolaboratif, Ilmu kebumian itu penting, tapi disiplin dan keselamatan kerja di laut adalah fondasi keberhasilan misi,”tambahnya.

3. Bagi Unsoed ikut membangun sains maritim bangsa

idntimes.com
Keikutsertaan bagi Unsoed Purwokerto ikut membangun maritim bangsa.(IDN Times/Foto : Uni Wahyu/Unsoed)

Dengan menjelajahi kawasan strategis yang menjadi jalur pelayaran internasional sekaligus rumah bagi keanekaragaman hayati laut, ekspedisi ini akan memberi kontribusi besar dalam penyusunan peta geologi kelautan nasional.

Data yang dikumpulkan juga diharapkan mampu memperkuat sistem prakiraan pasang surut serta mendukung pengembangan kawasan pesisir dan pariwisata bahari. Bagi Unsoed dan Banyumas, ini bukan hanya soal ikut serta, namun ikut menancapkan jejak dalam pembangunan sains maritim bangsa.

"Bukti bahwa semangat riset tidak dibatasi oleh garis pantai, ditengah wacana tentang pentingnya penguatan poros maritim Indonesia, kolaborasi lintas institusi dan negara yang tergambar dalam ekspedisi Geomarin III patut dijadikan teladan,"pungkas Norman.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us