- Mengukur tinggi dan berat badan anak secara rutin,
- Konsultasi ke dokter untuk memantau pertumbuhan, dan
- Memberikan nutrisi teruji klinis sesuai kebutuhan anak.
Lewat GMBS Award 2025, Daerah Berlomba Ciptakan Generasi Tanpa Stunting

- Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Penurunan Stunting
- Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam memastikan keberhasilan program percepatan penanganan stunting di daerah.
- Pemerintah daerah harus mampu mencatat strategi percepatan penanganan stunting secara tepat dan memastikan implementasinya di lapangan berjalan efektif.
- Kadang masih ada anggaran yang tidak optimal digunakan, padahal bisa dialihkan untuk memastikan ketersediaan gizi dan obat-obatan yang dibutuhkan.
- ADINKES Tegaskan Komitmen Lew
Surakarta, IDN Times – Upaya percepatan penurunan stunting terus menjadi prioritas nasional. Melalui kolaborasi lintas sektor, pemerintah memperkuat strategi gizi nasional dengan melibatkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES).
Salah satu terobosan terbaru adalah pemanfaatan Pangan Olahan Keperluan Medis Khusus (PKMK) dan peluncuran Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) Award 2025 sebagai bentuk apresiasi bagi daerah yang berhasil menurunkan angka stunting secara signifikan.
1. Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci Penurunan Stunting.

Wakil Menteri Dalam Negeri RI Bima Arya menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam memastikan keberhasilan program percepatan penanganan stunting di daerah.
“Ini bukan sekadar program, tapi investasi jangka panjang untuk masa depan manusia Indonesia,” ujarnya, Rabu (9/10/2025).
Ia menekankan bahwa pemerintah daerah harus mampu mencatat strategi percepatan penanganan stunting secara tepat dan memastikan implementasinya di lapangan berjalan efektif. Bima juga mengingatkan agar pengelolaan anggaran daerah dilakukan dengan efisien dan tepat sasaran, agar program gizi dan kesehatan masyarakat tidak terhambat.
“Kadang masih ada anggaran yang tidak optimal digunakan, padahal bisa dialihkan untuk memastikan ketersediaan gizi dan obat-obatan yang dibutuhkan,” tambahnya.
2. ADINKES Tegaskan Komitmen Lewat GMBS Award 2025.

Dalam kegiatan Pentaloka Nasional 2025 di Solo bertema “Layanan Primer Kuat, Indonesia Sehat”, ADINKES menegaskan komitmennya memperkuat kapasitas Dinas Kesehatan di daerah untuk mempercepat penurunan stunting.
Ketua Umum ADINKES dr. M. Subuh, MPPM, menyebut bahwa tantangan yang dihadapi daerah justru menjadi peluang untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor.
“ADINKES selalu berpendapat bahwa tantangan harus dijawab dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat,” ujarnya.
Sebagai bentuk apresiasi, ADINKES meluncurkan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS) Award 2025 bagi 64 kabupaten dan kota dengan capaian dan inovasi terbaik dalam pengendalian stunting.
Penghargaan ini sekaligus menjadi simbol dedikasi seluruh pihak dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan tangguh menuju Generasi Emas 2045.
3. PKMK Jadi Inovasi Nutrisi untuk Anak Berisiko Stunting.

Selain apresiasi, pemerintah juga memperkuat pendekatan medis lewat intervensi berbasis Pangan Olahan Keperluan Medis Khusus (PKMK).
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kemenkes, Dakhlan Choeron, menjelaskan bahwa PKMK dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi anak dengan kondisi medis tertentu, termasuk yang berisiko stunting.
“PKMK hanya boleh digunakan dengan pengawasan tenaga medis karena nutrisinya disesuaikan dengan kebutuhan klinis anak,” jelasnya.
Dari sisi medis, dr. Nur Aisiyah Widjaya, Sp.A(K) menambahkan bahwa intervensi berbasis PKMK terbukti mempercepat perbaikan berat badan dan tinggi badan anak dalam tiga hingga enam bulan pertama terapi, serta menekan biaya perawatan dibandingkan terapi konvensional.
Dukungan sektor swasta juga datang dari Sarihusada melalui Gerakan Generasi Maju Bebas Stunting (GMBS).
Rita Novianti, Healthcare Nutrition Solution Director Sarihusada, menuturkan, “Kami ingin bersama-sama mendukung lahirnya generasi masa depan yang sehat dan berdaya saing. GMBS adalah langkah awal menuju Indonesia bebas stunting,” jelasnya.
Melalui gerakan ini, para ibu di Indonesia diajak menjalankan 3 Langkah Maju:
Dengan kolaborasi kuat antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan dunia usaha, diharapkan angka stunting nasional dapat terus ditekan dan melahirkan generasi Indonesia yang sehat, unggul, dan bebas stunting pada 2045.

















