Warga Semarang Dilarang Panic Buying Beli Beras, Ini Alasan Pemkot

Pemerintah jamin stok tersedia

Semarang, IDN Times -  Warga Kota Semarang dilarang untuk panic buying saat harga komoditas bahan pangan terutama beras melonjak tajam. Pemerintah Kota Semarang stok dan suplai beras aman untuk masyarakat.

1. Kenaikan harga pada beras premium

Warga Semarang Dilarang Panic Buying Beli Beras, Ini Alasan PemkotPedagang beras di Pasar Kuripan, Banjarmasin Tengah.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan, pihaknya menjamin suplai beras aman dengan adanya beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).

‘’Seperti disampaikan Menteri Perdagangan beberapa hari lalu, harga beras yang naik adalah beras premium. Sebab, beras premium ini tidak bersubsidi. Kendati demikian, harga beras medium SPHP masih tetap di kisaran Rp11 ribu per kilogram,’’ ungkapnya, Jumat (23/2/2024).

Maka itu, warga diminta tidak panic buying karena pemerintah menjamin ketersediaan beras.

Baca Juga: Harga Beras Meroket, Harga Soto di Semarang Jadi Rp15 Ribu Semangkuk

2. Suplai beras melalui Pak Rahman

Warga Semarang Dilarang Panic Buying Beli Beras, Ini Alasan PemkotInin Nastain IDN Times/ warga belanja beras pada pasar murah

"Saya minta jangan panic buying karena ketersediaan beras dijamin pemerintah dengan beras SPHP. Namun, jika masyarakat pakai beras premium pasti harga lebih tinggi dari harga SPHP," kata perempuan yang akrab disapa Ita.

Sementara, Pemkot Semarang juga berupaya memberikan suplai beras murah melalui program Pak Rahman (Pasar Murah dan Aman). Melalui program Pak Rahman, harga beras yang dijual lebih terjangkau karena bekerja sama antar gabungan kelompok pertanian (gapoktan).

3. Pantau harga komoditas jelang Ramadan

"Untuk harga dan stok di Pak Rahman masih sama. Karena memang dari gapoktan ke gapoktan, itu lebih menekan harga. Mungkin lebih sedikit (tinggi) karena bukan SPHP. Beras Pak Rahman ini, gapoktan beli gabah sendiri, selep sendiri. Jadi harga masih tetap stabil," jelasnya.

Sementara, pemkot tak hanya memfokuskan diri dalam pengendalian harga beras, komoditi lain juga tetap dipantau menjelang bulan Ramadan.

"Bulan depan puasa. Harus betul-betul dijaga. Minggu depan, kami akan ajak teman-teman OPD untuk rapat terkait pengendalian inflasi," tandasnya. .

Baca Juga: Harga Beras Meroket, Harga Soto di Semarang Jadi Rp15 Ribu Semangkuk

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya