Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Proyek Pelabuhan Tanjung Emas Terhambat Penurunan Muka Tanah 17 Cm

Kawasan bisnis peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang dipotret dari udara. (IDN Times/Dok Humas Pelindo Tanjung Emas)
Intinya sih...
  • Pelindo hadapi kendala penurunan muka tanah hingga 13-17 cm per tahun di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
  • Pengembangan dermaga bertingkat terus dilakukan untuk menyesuaikan kondisi teknis yang ada.
  • Gubernur Jawa Tengah ingin revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas selesai dalam satu tahun untuk mendongkrak nilai ekspor.

Semarang, IDN Times - Pelindo menegaskan berbagai proyek untuk mengembangkan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang selama ini terkendala masifnya penurunan muka tanah yang kerap terjadi saban tahun. 

Direktur Investasi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Boy Robyanto mengemukakan bahwa pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas saat ini masih 50 persen.

"Ada beberapa kendala terkait pengembangan, di antaranya penurunan muka tanah yang masif, mencapai 13-17 sentimeter per tahun," ujar Boy saat mendampingi kunjungan Komisi V DPR RI di Pelabuhan Tanjung Emas, Jumat (23/5/2025). 

1. Pelabuhan Tanjung Emas punya dermaga bertingkat

Kunker Komisi V DPR RI didampingi Gubernur Ahmad Luthfi dan Direktur Investasi PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), Boy Robyanto. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Ia menjelaskan, Pelabuhan Tanjung Emas merupakan satu-satunya yang memiliki dermaga bertingkat. Di dermaga penumpang memang ada tingkat level 1, 2, dan 3.

Namun dermaga tersebut akan terus ditinggikan. "Dengan kondisi teknis yang ada, pengembangan tetap kita lakukan. Sekarang sedang mengerjakan peninggian dermaga," katanya.

2. Luthfi ngotot revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas kelar setahun

Terpisah, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta agar proyek pengerjaan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang selesai dalam tempo satu tahun. Sebab ia mengklaim revitalisasi bisa mendongkrak nilai ekspor Jawa Tengah. 

"Dalam waktu dekat atau satu tahun, (revitalisasi) harus selesai, karena prediksi ke depan nilai ekspor-impor kita akan meningkat, seiring dengan jalannya investasi di proyek strategis nasional (PSN) maupun investasi lainnya,” kata Luthfi.

3. Luthfi: Dalam satu tahun ke depan, produksi di Jawa Tengah akan melimpah

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mendampingi kunjungan Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Percepatan revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas perlu dilakukan agar Jawa Tengah dapat meningkatkan daya saing dengan provinsi lain yang memiliki pelabuhan-pelabuhan besar. Apalagi beberapa investor telah menyampaikan rencana ke depan, khususnya terkait distribusi barang hasil produksi.

Semakin meningkatmya produksi, lanjut dia, maka dibutuhkan akses ke pelabuhan yang cepat.

Luthfi menilai, secara umum pengembangan sarana-prasarana di Pelabuhan tersebut sudah mencukupi. Namun, seiring dengan adanya proyek strategis nasional, banyaknya kawasan industri, dan bergeliatnya investasi di Jawa Tengah, maka diperlukan pelabuhan yang representatif. Sehingga upaya yang dilakukan adalah revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas.

“Dalam satu tahun ke depan, produksi di Jawa Tengah akan melimpah, maka sarana pelabuhan harus representatif, dengan begitu berjalannya barang dan orang akan lebih lancar," akunya. 

4. Komisi V DPR RI masih pikirkan rencana revitalisasi

Sejumlah penumpang Viking Orion tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pelindo Tanjung Emas)

Disinggung terkait target percepatan revitalisasi tersebut, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syaiful Huda mengatakan akan melakukan pendalaman teelebih dahulu dengan stakeholder terkait. Termasuk dengan konsep yang sudah dibuat Pemprov Jateng. 

"Teman-teman di Kementerian Perhubungan dan Pekerjaan Umum (PU) sedang membahas untuk memenuhi target tentang perbaikan yang ada di pelabuhan Tanjung Emas ini, termasuk ada kemungkinan investor masuk di sini," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Bandot Arywono
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us