Penutupan Jalan Protokol di Semarang Ditingkatkan Jadi 24 Jam 

Belaku untuk akhir pekan

Semarang, IDN Times - Dalam upaya menangani virus corona (COVID-19) Pemkot Semarang bersama Satlantas Polrestabes Semarang semakin memperketat mobilitas masyarakat beraktivitas di luar rumah. Setelah menutup lima jalan protokol selama 12 jam setiap hari, kini pada akhir pekan jam penutupan jalan ditingkatkan menjadi 24 jam. 

1. Penutupan mulai Jumat malam hingga Senin pagi

Penutupan Jalan Protokol di Semarang Ditingkatkan Jadi 24 Jam Jalan Pemuda tampak lenggang karena pemberlakuan penutupan jalan di Semarang. Dok. Humas Pemkot Semarang

Kebijakan tersebut berlaku, Jumat (3/4), pukul 18.00 WIB. sejumlah jalan protokol antara lain Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran, Jalan Pahlawan, Jalan Gajahmada, dan Jalan Ahmad Yani akan ditutup selama 24 jam.

‘’Mulai sore ini jalan protokol tersebut akan kami tutup, dan dibuka kembali pada Senin (6/4), pukul 06.00 WIB,’’ ungkap Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang, Endro P Martanto saat dihubungi IDN Times, Jumat (3/4). 

Pembatasan mobilisasi masyarakat melalui penutupan jalan ini ditingkatkan berdasarkan evaluasi setelah seminggu penerapan kebijakan tersebut berjalan.

Baca Juga: 5 Jalan Protokol di Semarang Ditutup Mulai Minggu, Hindari Melintas! 

2. Dari evaluasi belum ada penurunan aktivitas masyarakat di luar rumah

Penutupan Jalan Protokol di Semarang Ditingkatkan Jadi 24 Jam Dok. Humas Pemkot Semarang

‘’Jadi, setelah kami evaluasi seminggu ini, penerapan kebijakan penutupan jalan protokol selama 12 jam pada malam hingga pagi hari itu kurang efektif. Artinya, mobilitas masyarakat keluar rumah masih tinggi, sehingga kami meningkatkan penambahan jam penutupan jalan, khususnya pada akhir pekan,’’ jelasnya.

Kebijakan penutupan jalan protokol selama 24 jam pada akhir pekan ini akan diuji coba hingga 12 April mendatang. Dinas Perhubungan Kota Semarang berupaya melalui langkah ini penyebaran COVID-19 bisa ditekan.

Endro menuturkan, setelah masa uji coba itu pihaknya akan kembali melakukan evaluasi terkait kebijakan tersebut. ‘’Apabila hasil evaluasi tetap belum ada penurunan aktivitas di luar atau kesadaran masyarakat masih kurang, maka kami akan memperpanjang lagi waktu atau justru menambah penutupan di ruas jalan lainnya,’’ tuturnya. 

3. Belum ada pembatasan wilayah skala besar di Kota Semarang

Penutupan Jalan Protokol di Semarang Ditingkatkan Jadi 24 Jam Ilustrasi pemudik. IDN Times/Andra Adyatama

Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar tetap di rumah saja dan menghindari kerumunan. Langkah ini agar COVID-19 tidak terus menyebar dan menambah jumlah kasus di Kota Semarang.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan, hingga saat ini pihaknya belum melakukan pembatasan wilayah berskala besar. Penerapan kebijakan penutupan lima ruas jalan protokol selama 24 jam di akhir pekan ini dalam rangka membatasi masyarakat agar tidak keluar rumah. 

4. Kampung dan perumahan diimbau memberlakukan buka tutup portal

Penutupan Jalan Protokol di Semarang Ditingkatkan Jadi 24 Jam Jalan masuk komplek ditutup portal (Lockdown) (IDN Times/Fahrul Razi)

‘’Pembatasan wilayah dengan membatasi transportasi dari daerah lain yang akan masuk ke Kota Semarang kami rasa masih belum perlu. Saat ini kami fokus untuk meminimalkan interaksi dan mobilitas masyarakat melalui penutupan jalan protokol,’’ ungkapnya dalam rekaman resmi humas Pemkot Semarang, Jumat (3/4).

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga menggerakkan warga di kampung dan perumahan untuk memasang portal. ‘’Jadi, pakai sistem buka tutup, jika itu warga kampung itu ya nggak apa-apa mau masuk. Namun, kalau ada tamu dari luar Semarang, petugas keamanan atau Pak RT dan RW bisa berkoordinasi dengan puskesmas terdekat untuk melakukan pemantauan/pemeriksaan kepada warga pendatang,’’ tandasnya.

Baca Juga: Setelah Jalan Protokol Ditutup, Jam Operasional BRT Semarang Dibatasi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya