Wali Kota Semarang Sebut Pelaku Penampar Perawat Perlu Shock Therapy

Semarang, IDN Times - Proses kasus penamparan perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita Kota Semarang harus terus diproses oleh jajaran kepolisian. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menegaskan, penindakan oknum penganiayaan tersebut secara hukum ini akan menjadi shock therapy bagi semua pihak agar tidak arogan.
1. Lanjutkan proses hukum penampar perawat
"Saya sangat menyayangkan kejadian tersebut. Apalagi, kejadian penamparan itu bermula dari pelaku yang diingatkan untuk menggunakan masker sebagaimana sekarang memang diwajibkan. Selain itu, saat mewabahnya virus corona seperti sekarang ini tenaga medis adalah garda terdepan," ungkapnya melalui keterangan resmi yang diterima IDN Times, Minggu (12/4).
Maka, lanjut dia, kepada pihak kepolisian untuk melanjutkan proses hukum pada yang bersangkutan. "Saya sangat prihatin dengan tindakan tidak terpuji tersebut. Semua harus mematuhi aturan yang ada, kalau diminta jaga jarak ya harus jaga jarak, kalau diminta pakai masker yang harus pakai masker," tuturnya.
Baca Juga: Pelaku Penampar Perawat di Semarang Mengaku Tidak Takut Virus Corona
2. Masyarakat diminta hargai peran tenaga medis
Editor’s picks
Dalam penanganan COVID-19 sekarang, tenaga medis memiliki peran dan pengorbanan yang besar. "Tenaga medis ini berjuang luar biasa, berkorban tenaga, berkorban pikiran, juga nyawa. Mereka bahkan harus terpisah dari keluarganya sementara waktu, karena adanya potensi penyebaran COVID-19 yang sangat cepat," terang Hendi.
Sehingga, lanjut dia, apa yang disarankan dan diminta oleh para tenaga medis adalah salah satu cara menghargai jerih payah mereka, maka harus diikuti
3. Pemkot Semarang minta maaf kepada seluruh tenaga medis
Di sisi lain, atas nama Pemkot Semarang Hendi menyampaikan permohonan maaf kepada para tenaga medis di Indonesia atas perlakuan tidak terpuji yang dilakukan salah satu oknum warga Kota Semarang itu.
"Buat kawan - kawan medis, kami atas nama pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Semarang memohon maaf adanya arogansi oknum yang terjadi. Kami berharap kawan-kawan tenaga medis tetap semangat, bangsa ini membutuhkan upaya kawan-kawan dalam penanganan COVID-19, mudah-mudahan kedepannya ada hal baik yang kita dapatkan bersama," tandasnya.
Baca Juga: 3 Provokator Penolak Jenazah Perawat Kariadi Semarang Dibekuk Polisi