125 Ribu Data Mahasiswa Tersebar, Undip Semarang Tempuh Jalur Hukum

Data yang viral masih diuji keasliannya

Semarang, IDN Times - Universitas Diponegoro (Undip) Semarang angkat bicara dan menindaklanjuti soal dugaan 125 ribu lebih data mahasiswa bocor yang viral di media sosial. Atas kejadian tersebut, Undip Semarang sampai saat ini masih terus melakukan investigasi dan sedianya akan membawa ke ranah hukum.

1. Sever dan data Undip Semarang diklaim aman

125 Ribu Data Mahasiswa Tersebar, Undip Semarang Tempuh Jalur HukumPexels.com/Field Engineer

Undip Semarang sampai saat ini masih terus melakukan investigasi terhadap dugaan bocornya data mahasiswa yang viral di media sosial. Pelaksana Tugas (Plt) Wakil Rektor 3 Undip Semarang, Dwi Cahyo Utomo menegaskan kondisi peladen atau server Undip Semarang dalam kondisi aman dan tidak ada tanda-tanda atau upaya aksi peretasan.

Pihaknya juga mengklaim telah menerapkan enkripsi pada sistem data mahasiswa Undip Semarang.

"Server yang dikelola tim IT (Infomasi Teknologi) Undip aman dan tidak ada yang meretas kita," jelasnya dalam konferensi pers secara daring, Rabu (6/1/2021).

Ia memastikan bahwa data yang bocor dan tersebar di media sosial bukan data alumni yang sudah lulus dari Undip Semarang.

Baca Juga: Jadi Rektor Undip hingga Gubernur Lemhanas, Berikut Profil Prof Muladi

2. Data yang tersebar masih diuji kebenarannya

125 Ribu Data Mahasiswa Tersebar, Undip Semarang Tempuh Jalur HukumTwitter.com/fannyhasbi

Meski terdapat sejumlah data lengkap mahasiswa, Dwi Cahyo belum dapat memastikan apakah data tersebut milik Undip Semarang atau bagian dari rekayasa pihak-pihak tertentu. Pihaknya telah melakukan sampling dan menemukan terdapat data yang tersebar tersebut, tidak sesuai dengan data yang ada pada server Undip Semarang.  

"Belum bisa memastikan (data tersebut adalah data Undip). Itu bisa dari mana-mana (asal usulnya). Sampai saat ini kami masih melakukan dan menunggu hasil investigasi. Ada kecurigaan bahwa data tersebut bukan milik Undip Semarang" imbuhnya.

Selain itu, berdasarkan analisis investigasi tim IT Undip Semarang, data tersebut menyatakan data mahasiswa dari tahun 2010 sampai 2017 sebanyak 125 ribu data. Sampai saat ini, lanjut Dwi Cahyo, per tahun jumlah mahasiswa paling banyak hanya 10 ribu orang.

"Terbanyak seperti tahun ini (red: 2020) 10 ribu mahasiswa. Kalau 7 tahun, sebenarnya ada 70 ribu mahasiswa berdasarkan data riil. Itu 125 ribu mahasiswa," ujarnya.

3. Undip Semarang kumpulkan bukti dan dokumen untuk lapor polisi

125 Ribu Data Mahasiswa Tersebar, Undip Semarang Tempuh Jalur HukumTwitter.com/fannyhasbi

Selain untuk menguji keaslian data yang tersebar, investigasi dilakukan Undip Semarang untuk membawa persoalan tersebut ke ranah hukum. Proses hukum sedianya akan ditangani kantor hukum Undip Semarang, menunggu pengumpulan bukti-bukti serta dokumen jejak digital secara cermat dan penuh kehati-hatian.

"Jejak digital dan bukti-bukti terus kami telusuri dan kumpulkan. Karena sejak pagi viral itu semua kami potret, meskipun ada yang sudah dihapus. Termasuk yang memviralkan itu apakah memiliki motif khusus. Fokus kami pada bukti tersebut karena punya signifikansi bagi nama baik Undip Semarang," ungkap Dwi Cahyo.

Kini Undip Semarang fokus pada antisipasi mitigasi internal dengan penerapan single sign on (SSO) yang telah berjalan. Sebab registrasi SSO tidak lagi menggunakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) maupun nama mahasiswa.

"Langkah hukum yang dimaksud adalah investigasi jejak digital karena itu yang dibutuhkan pihak berwajib. UU ITE jelas kaitannya dengan keterbukaan informasi publik. Ada sanksi maupun ancaman pidana dan akan kami kumpulkan sebagai bukti-bukti untuk membantu pihak berwajib bekerja efektif," terangnya.

4. Mahasiswa dan alumni Undip Semarang diminta tidak cemas

125 Ribu Data Mahasiswa Tersebar, Undip Semarang Tempuh Jalur HukumPexels.com/Daniel Reche

Dwi Cahyo meminta para mahasiswa aktif dan alumni tidak perlu cemas atas kejadian tersebut.

"Tidak perlu cemas yang berlebihan, semua (server dan data) aman. Rektor Undip menginstruksikan untuk investigasi hingga memproses ke ranah hukum. Kapan? Sesegera mungkin kami dapat dokumen seperti jejak digital yang kita peroleh, akan dibawa lapor ke polisi," tandasnya.

Untuk diketahui, sebanyak 125 ribu data mahasiswa Undip Semarang dilaporkan bocor oleh akun Twitter @fannyhasbi pada Selasa (5/1/2021). Data tersebut didapatkan dari forum daring hasil publikasi aksi peretasan.

Baca Juga: 125 Ribu Lebih Data Mahasiswa Aktif dan Alumni Undip Semarang Bocor

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya