Bupati Banjarnegara Lorotkan Masker saat Edukasi Protokol Kesehatan

Lah, gimana mau jadi contoh buat warganya?

Banjarnegara, IDN Times - Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono mengaku menginzinkan warganya untuk menggelar berbagai acara, baik itu hajatan, pengajian, acara seni, maupun olahraga yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Ia mengklaim hal tersebut sebagai bentuk pengawasan secara terbuka kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19.

1. Hajatan diperbolehkan agar pengawasan lebih mudah

https://www.youtube.com/embed/Q2JubAsDcgQ

Pada video tersebut, Budhi mendadak viral karena memperbolehkan warganya menggelar hajatan dan seolah menyebut ada upaya meng-COVID-19-kan segala jenis penyakit.

Melalui video berjudul Jangan-Jangan Bupati Banjarnegara Tak Percaya COVID? pada akun Youtube Mata Najwa yang diunggah pada Kamis (24/6/2021), Budhi mengaku tidak akan melarang segala jenis kegiatan masyarakat, daripada dilakukan kucing-kucingan dengan Satgas COVID-19.

"Daripada kami larang kegiatan yang berkerumun kemudian dilaksanakan secara sembunyi-sembunyi tanpa ada pengawasan. Itu bagian dari keterbukaan transparan, masyarakat bisa melapor dan menyampaikan kepada tim satgas sehingga pendampingannya jelas," jelas Budhi pada video tersebut.

Baca Juga: Dokter di Banjarnegara Ciptakan Ventilator dari Kipas Angin Bekas

2. Budhi tidak jadi contoh yang baik untuk warga

Bupati Banjarnegara Lorotkan Masker saat Edukasi Protokol Kesehataninstagram.com/dr_tompi

Tompi yang menjadi pemandu acara tersebut sempat menanyakan ihwal komitmen dan kepatuhan Budhi terhadap protokol kesehatan COVID-19.

"Bagaimana (anda) memastikan di lapangan, Satgas mendampingi semua kegiatan di site (lapangan) dan memastikan orang pakai masker, jaga jarak, dan lain-lain sementara anda maskernya saat itu (berpidato di depan warga) melorot," tanyanya.

Budhi langsung menjawab, "Saya memang menyambut masker saya turunkan, kemudian saya naikkan lagi."

Sontak Tompi menyebut apa yang dilakukannya tidak tepat karena tidak mencerminkan atau menjadi contoh yang baik kepada warga untuk mematuhi protokol kesehatan COVID-19.

"Itu salah, seharusnya tidak begitu pak," ujarnya disambut permintaan maaf Budhi, "Ya, minta maaf tidak akan saya ulangi lagi."

3. Budhi berkilah soal semua penyakit di-COVID-19-kan

Bupati Banjarnegara Lorotkan Masker saat Edukasi Protokol KesehatanTangkapan layar tampilan acara di akun Youtube Mata Najwa (dok. IDN Times)

Bersama Tompi, Nana panggilan Najwa Shihab tak kalah ingin menanyakan soal pernyatan Budhi yang menganggap semua penyakit akan di-COVID-19-kan.

"Apakah termasuk pejabat yang tidak percaya COVID-19? Ini bisa miss informasi di publik dan menjadi pembenaran," katanya kepada Budhi.

Budhi berkilah jika dirinya percaya dengan virus corona. Ia mengklaim jika pernyataan tersebut tidak serta merta benar dan hanya persepsi Nana semata.

Ihwal kasus COVID-19 di Banjarnegara, Budhi menyebut untuk tingkat keterisian di rumah sakit di daerahnya sudah mencapai 84 persen dan masih ada kapasitas atau daya tampung 16 persen.

Sementara melansir laman corona.jatengprov.go.id per Kamis (24/6/2021) pukul 12.00 WIB, jumlah kasus COVID-19 di Kabupaten Banjarnegara mencapai 2.974 orang dengan jumlah pasien yang masih dirawat mencapai 668 orang.

Baca Juga: Bupati Banjarnegara Izinkan Hajatan: Daripada Warga Gelar Diam-diam

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya