Warga Kudus Demo Tolak Gedung Balai Diklat Dijadikan Karantina Pemudik

Sudah ada ratusan pemudik

Kudus, IDN Times - Warga Desa Menawan Kecamatan Gebog, Kudus Jawa Tengah menggelar aksi damai menolak gedung Balai Diklat Sonyawarih milik pemerintah daerah untuk dijadikan tempat karantina pemudik. Mereka merasa ketakutan atas rencana tersebut, karena pemudik merupakan warga Kudus yang berasal dari zona merah virus corona (COVID-19).

Baca Juga: Dua Kasus COVID-19 Kudus KLB Virus Corona, Ini Alasan Belum Lockdown

1. Warga sempat blokir jalan

Warga Kudus Demo Tolak Gedung Balai Diklat Dijadikan Karantina PemudikIDN Times/Aji

Dari pantauan IDN Times di lapangan, aksi damai itu digelar dari perempatan jalan desa setempat. Mereka tampak menggelar spanduk yang bertuliskan penolakan balai Diklat jadi lokasi karantina.

Tidak hanya itu, warga juga melakukan jalan kaki menuju gerbang masuk desa setempat. Kemudian mereka memasang spanduk di gerbang pintu masuk bertulisan tolak karantina bagi pemudik.

Kades Menawan Tri Lestari mengatakan, kegiatan aksi damai ini adalah aksi kemanusiaan. Karena kata dia masyarakat butuh ketentraman dan kebahagiaan. Maka adanya wacana untuk penggunaan balai diklat sebagai gedung karantina ditolak.

2. Penolakan karena perlindungan bagi masyarakat

Warga Kudus Demo Tolak Gedung Balai Diklat Dijadikan Karantina PemudikIDN Times/Aji

"Maka penggunaan balai Diklat yang ada di desa kami ini jelas kami tolak," kata dia saat ditemui di lokasi pada Senin (6/4).

Dia mengatakan, penolakan ini bukan sebagai langkah memerangi program pemerintah. Melainkan ini untuk bentuk kemanusiaan untuk perlindungan masyarakat.

"Dimana disepakati pemdes Menawan dan seluruh elemen masyarakat BPD karangtaruna Pokdarwis dan PKK dess menawan untuk menggelar aksi ini," lanjut dia.

Koordinator aksi damai Muhammad Ribowo mengatakan, bahwa aksi ini memindaklankuti kebijakan pemerintah daerah. Terkait dengan wacana gedung Diklat dijadikan tempat karantina.

3. Ratusan pemudik belum dilakukan rapid test

Warga Kudus Demo Tolak Gedung Balai Diklat Dijadikan Karantina PemudikIDN Times/Aji

Koordinator aksi damai Muhammad Ribowo mengatakan, bahwa aksi ini memindaklankuti kebijakan pemerintah daerah. Terkait dengan wacana gedung Diklat dijadikan tempat karantina.

Dia menjelaskan juga, bahwa di Desa Menawan sudah ada 120 pemudik asal zona merah. Dan saat ini mereka sudah melakukan isolasi mandiri. Para pemudik ini dijanjikan akan dilakukan rapid test. Tapi hingga kini belum ada.

"Dijanjikan rapid test sampai hari ini tidak diapa apakan. Tiba tiba aset di desa Menawan malah dijadikan tempat isolasi. Jelas kami menolak," kata dia.

4. Pemkab tetap gunakan balai Diklat jadi tempat isolasi pemudik

Warga Kudus Demo Tolak Gedung Balai Diklat Dijadikan Karantina PemudikIDN Times/Aji

Dia berharap agar gedung Diklat itu dijadikan isolasi warga Menawan saja. Bukan daerah luar wilayah. Karena dikhawatirkan menularkan COVID-19.

Terpisah Plt Bupati Kudus HM Hartopo mengungkapkan, tetap berkomitmen untuk menggunakan aset Pemkab dijadikan isolasi. Gedung itu adalah balai Diklat, Hotel Graha Muria, dan Rusunawa Kudus.

"Ini sudah kami rapat koordinasikan dan mereka sudah siap. Tinggal nanti mereka membutuhkan apa dari pihak desa akan kami penuhi," tambah dia.

Baca Juga: Positif Virus Corona, 2 Pasien di Kudus Tidak Alami Gejala Sebelumnya

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya