Atap SD di Solo Jebol dan Rusak, Gibran: Tahun Depan Digarap

Surakarta, IDN Times - Bangunan sekolah dasar (SD) Joyontakan 59, Kecamatan Serengan, Solo rusak berat usai diterjang hujan deras beberapa hari yang lalu.
1. Sejumlah atap jebol hingga berlobang

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka langsung meninjau sekolah itu pada Selasa (14/12/2021). Ia mengecek satu per satu ruang kelas SD tersebut.
Kerusakan terparah terjadi di salah satu ruang kelas lantaran genteng jebol sehingga saat hujan bocor. Selain itu, sejumlah plafon di teras dan lorong sekolah juga kedapatan mengelupas dan berlubang.
Jebolnya atap SD yang pernah direnovasi pada tahun 2005 tersebut, lanjut Gibran, akibat tingginya curah hujan sehingga mengakibatkan kayu penyangga yang keropos tak kuat menahan beban.
2. Gibran langsung siapkan DED

Usai meninjau kerusakan Gibran mengatakan jika perbaikan bangunan sekolah segera dimulai, pihaknya bahkan sudah berkoordinasi dengan DPRD terkait anggaran yang akan dipakai untuk merenovasi SD Joyontakan.
"DED (detail engineering design)-nya sudah jadi, anggaran dibantu oleh dana perubahan 2022 dan dewan sudah setuju semua kemarin dan perioritas, tahun depan digarap," ungkapnya.
Lebih lanjut, Gibran mengatakan anggaran tersebut diambil dari anggaran mendahului pada anggaran perubahan APBD 2022. Selain SD Joyontakan, Gibran mengungkapkan jika sejumlah bangunan sekolah dasar di Solo juga keadannya mengkhawatirkan. Sekolah-sekolah tersebut menjadi prioritas pembangunan pihaknya.
"Ada ada beberapa sekolah SD yang keadaanya hampir mendekati ini, tanang saja. Kita tidak akan biarkan sekolah sekolah ini jadi ini, ini udah telat. Ya yang paling parah ini," ungkap Gibran.
3. Dibangun mulai awal tahun 2022

Gibran mengatakan jika sebelum terjadi kerusakan, SD Joyontakan 59 sendiri sudah termasuk dalam sekolah prioritas pembangunan.
"Tahun 2005 terakhir diperbaiki. Renovasi terakhir dan sudah waktunya," ungkapnya.
Rencananya pembanguanan kembali SD Joyontakan akan dimulai pada awal tahun 2022. Bangunan yang awalnya satu lantai, akan dibangun menjadi dua lantai.
"Dibangun semua, bangunan dari awal dan memang ini lahannya kan kecil kita menyesuaikan. Dua lantai, udah kemarin dari minggu lalu, kita tinggal eksekusi aja," kata Gibran.
Terkait proses pembelajaran tatap muka, Gibran mengaku akan mencarikan lokasi sekolah lain untuk menampung para siswa selama masa pembangunan.
"Ya nanti kita carikan lokasi lain yang penting anak-anaknya bisa belajar, ya nanti kita carikan solusinya. Yang penting DED-nya wes dadi 2022 kita harap sudah selesai," pungkasnya.