Haru! Gak Sekadar Padamkan Api, Kisah Noval dan Rapor yang Dibawa Petugas Damkar Semarang dengan Penuh Harapan

- Noval, siswa SMA Negeri 15 Semarang, mengirim DM ke Instagram Damkar meminta tolong ambil rapor karena orangtuanya tidak bisa datang ke sekolah.
- Ade Bhakti Ariawan dari Damkar Kota Semarang merespons dan membantu Noval dengan tim rescue untuk mengambil rapornya dan juga adiknya di SD Negeri Sambiroto 1.
- Damkar Kota Semarang siap membantu masyarakat dalam hal-hal kecil seperti ini, namun tetap memiliki batas bantuan dan masyarakat diingatkan untuk menggunakan saluran komunikasi resmi.
Semarang, IDN Times - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang biasanya dikenal karena perannya dalam memadamkan api dan menanggulangi bencana. Namun, pagi itu, Jumat (20/6/2025) mereka menjalankan tugas yang berbeda dari biasanya, yakni mengambilkan rapor untuk seorang siswa SMA.
1. Keterbatasan orangtua Noval menjadi alasan

Kisah bermula dari Noval, siswa SMA Negeri 15 Semarang, yang mengirim pesan langsung (DM) ke Instagram kepada Sekretaris Damkar Kota Semarang, Ade Bhakti Ariawan. Dalam pesan tersebut, Noval mengungkapkan kesulitannya untuk mengambil rapor sendiri. Ayahnya telah meninggal dunia, sementara ibunya mengalami gangguan saraf dan tidak bisa datang ke sekolah.
“Pak Ade, mau tanya, apa bisa minta tolong Damkar buat ambil rapor, Pak? Ayah sudah meninggal, ibu ada sedikit gangguan syaraf, tiba-tiba keluar suara kaget sendiri,” tulis Noval dalam pesan yang dikirim ke akun Instagram @adebhakti.
2. Ambilkan rapor Noval dan sang adik

Merasa tersentuh, Ade segera merespons dan menyatakan kesediaannya untuk membantu.
“Tahun lalu rapor Noval diambilkan oleh tantenya, tapi tahun ini tantenya kena stroke. Jadi dia bingung harus bagaimana, makanya iseng DM ke saya,” jelas Ade.
Didampingi oleh tim rescue Damkar, Ade berangkat ke SMA Negeri 15 Semarang sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka tidak membawa alat pemadam kebakaran, melainkan membawa semangat solidaritas untuk Noval. Saat mengambil rapor, Noval terlihat emosional.
“Noval tadi dapat antrean nomor 30, dan pas rapornya diambil dia cerita sambil menahan tangis,” kenang Ade.
Setelah itu, Ade dan tim melanjutkan perjalanan ke SD Negeri Sambiroto 1, tempat adik Noval bersekolah. Noval juga ingin mengambilkan rapor adiknya yang masih kecil.
3. Tidak bisa membantu untuk urusan pribadi

Menurut Ade, membantu masyarakat dalam bentuk kecil seperti ini bukanlah hal baru bagi Damkar Kota Semarang. Mereka pernah menolong melepaskan cincin yang menyangkut, membantu karyawan minimarket yang terkunci, hingga mengangkat motor yang jatuh ke selokan.
Namun, Ade menegaskan, bantuan Damkar memiliki batas. Mereka tidak bisa membantu hal-hal pribadi seperti urusan utang piutang atau laporan palsu.
“Pernah ada laporan palsu soal ular yang ternyata tidak ada, atau laporan yang cuma untuk menakut-nakuti orang lain,” ujar Ade sambil tertawa kecil.
Ia juga mengingatkan, masyarakat bisa menghubungi Damkar melalui DM Instagram atau call center resmi. Petugas akan menilai dan memutuskan apakah bantuan bisa diberikan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan di lapangan.