Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Damkar Semarang Gercep Tangkap Trenggiling di Rumah Warga Pandean Lamper

Seorang petugas Damkar Kota Semarang menunjukkan trenggiling yang sudah dievakuasi dari saluran air di rumah Carol. (IDN Times/Dok Humas Damkar Kota Semarang)
Intinya sih...
  • Trenggiling ditemukan di pekarangan rumah warga Peterongan, Semarang.
  • Tim Damkar Kota Semarang mengevakuasi trenggiling dengan ukuran dewasa.
  • Petugas Damkar kerap menangkap ular dan biawak, serta belajar menangkap hewan liar secara otodidak.

Semarang, IDN Times - Seekor trenggiling berukuran setengah meter ditemukan menyelinap di pekarangan rumah Carol, warga RT 08/RW VIII Pandean Lamper, Kelurahan Peterongan, Kecamatan Semarang Selatan. 

Trenggiling tersebut awalnya dipergoki Carol hari Kamis malam (22/5/2025) ketika kebetulan sedang melihat kondisi taman dari CCTV. 

"Itu kan kebetulan anjing saya gongong terus, berisik gitu pas tetangga depan ada yang meninggal. Terus saya lihat-lihat di taman kok ada kayak hewan muter-muter paving. Pas saya lihat di CCTV bentuknya kayak trenggiling," kata Carol ketika berbincang dengan IDN Times, Minggu (25/5/2025). 

1. Carol menduga trenggiling bekas piaraan orang lain

Tiga petugas Damkar Kota Semarang saat memasukkan trenggiling yang menyelinap di rumah Carol ke dalam kandang. (IDN Times/Dok Humas Damkar Kota Semarang)

Sekitar 20 menitan trenggiling tersebut mengelilingi pekarangan rumahnya. Ukuran trenggiling yang besar menarik perhatiannya untuk mendekat ke pekarangan rumah. 

Tak disangka trenggiling itu bersembunyi di pipa saluran PDAM. Kedua kaki hewan itu mencengkeram pipa saluran air lalu Carol pun memutuskan melaporkan penemuan trenggiling ke Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang. 

Carol berkata baru kali ini rumahnya di Kampung Pandean Lamper RT 08/RW VIII Peterongan kemasukan trenggiling. Trenggiling yang menyelinap ke rumahnya diduga kuat piaraan orang lain karena karakternya tampak jinak saat didekati. 

"Kayaknya dia peliharaan orang deh. Soalnya pas dideketin keliatan nurut banget. Biasanya di taman saya tuh sempat kemasukan biawak, kelinci. Eh baru sekarang ini ada trenggiling juga," akunya. 

2. Trenggiling di rumah Carol dievakuasi tengah malam

Penampakan trenggiling dewasa yang berhasil dievakuasi dari rumah Carol. (IDN Times/Dok Humas Damkar Kota Semarang)

Tim Damkar Kota Semarang juga mengungkapkan hal serupa. "Kalo daerah Lamper menurut saya ada yang pelihara kemungkinan lepas om tapi kalo nemunya d gnpati bisa liar om," kata Bayu Kusuma, personel Damkar Kota Semarang yang turut mengevakuasi trenggiling di rumah Carol. 

Sedangkan, Komandan Aminal Rescue Damkar Kota Semarang, Abdul Rohman mengakui proses evakuasi trenggiling dari rumah Carol dilakukan petugas animal rescue pleton 1 dini hari kisaran jam 23.00 WIB. 

"Ukurannya sudah dewasa. Soale badan sudah besar. Kita evakuasinya di Pandean Lamper. Dia jantan apa betina saya kurang tahu soalnya Jumat sudah diserahkan ke BKSDA," kata Abdul kepada IDN Times

3. Baru dua kali menangkap trenggiling

Ilustrasi pangolins atau trenggiling yang kerap diperdagangkan secara ilegal (freepik.com/vladimircech)

Baru dua kali ini petugasnya menangkap trenggiling dari rumah warga. Kejadian pertama di Gunungpati ketika warga melihat trenggiling di pinggir jalan. 

Secara keseluruhan petugasnya belakangan kerap disibukkan dengan evakuasi ular dan biawak karena sering masuk ke rumah-rumah warga. 

Hampir saban hari petugas Damkar mengevakuasi ular maupun biawak sedari pagi, siang maupun malam. Saban hari minimal dapat seekor ular. Ukurannya pun macam-macam. Ada ular seukuran jari kelingking. Sampai yang ukuran tiga meter. 

"Kalau jumlah hewan liar sering dievakuasi ular dan biawak. Itu hampir tiap hari, kita penanganan itu. Entah itu di pagi siang apa malam. Seringnya dapat biawak sama ular. Ukuranya macam-macam. Kadang dapat sanca, kadang ular kecil sekelingking. Cuman kalau dapatnya piton kita serahkan ke BKSDA," timpal Abdul lagi. 

4. Petugas Damkar belajar otodidak menangkap hewan liar

Ular sanca (commons.wikimedia.org/Tylwyth Eldar)

Para petugas Damkar Semarang selama ini menangkap hewan liar menggunakan tongkat pencapit dan dilengkapi alat pelindung diri. Mereka mendapat keterampilan menangkap hewan liar secara otodidak. 

Apabila kebetulan dapat ular berbisa, katanya akan dilepaskan ke lahan kosong yang jauh dari rumah warga. Tetapi bila temuannya berupa ular tidak berbisa, pelepasliaran dilakukan di Sungai Banjir Kanal Barat yang jaraknya selemparan batu dari kantor Damkar Kota Semarang. 

"Kita belajarnya otodidak, Mas. Tapi tetap kita bekali alat APD dan tongkat penjepit. Kalau nemunya ular kecil kita lepasliarkan sendiri. Kalau gak berbisa kita lepaskan di Banjir Kanal Barat. Kalau berbisa ke areal jauh dari kampung. Setiap evakuasi enam orang," pungkasnya. 

5. BKSDA lepasliarkan trenggiling hasil penyerahan Damkar

Dua petugas BKSDA Jawa Tengah menerima hasil penyerahan trenggiling dari Damkar Kota Semarang. (IDN Times/Dok Humas Damkar Kota Semarang)

Terpisah, petugas BKSDA Jawa Tengah, Rimbawanto mengungkapkan trenggiling hasil penyerahan dari Damkar Semarang kini telah dilepasliarkan ke habitat aslinya. 

"Di serahkan ke bksda terus dilepaskan ke habitatnya," tuturnya kepada IDN Times. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us