3.000 Petugas di Jateng Bakal Lakukan 1 Juta Vaksin PMK, Ini Tujuannya

- Pemerintah Jawa Tengah akan vaksinasi PMK untuk 1 juta hewan ternak pada 2025
- Vaksinasi dilakukan untuk sapi, kambing, dan domba guna meningkatkan produksi daging
- Upaya ini penting untuk swasembada pangan dan perlu diajarkan kepada generasi muda
Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan melakukan vaksinasi penyakit kuku dan mulut (PMK) kepada minimal sebanyak 1 juta hewan ternak di wilayahnya pada 2025, hal ini untuk menggenjot produksi daging.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Jateng, Supriyanto mengatakan, vaksinasi itu akan dilakukan untuk tenak hewan sapi, kambing, dan domba. Langkah itu untuk kembali menggenjot produksi daging hasil ternak usai diserang wabah PMK beberapa tahun sebelumnya.
"PMK itu memang telah menekan produksi. Dan untuk mengembalikan ke sana perlu energi yang luar biasa," katanya dalam acara peringatan Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan tingkat Provinsi Jateng, di Agro Center Soropadan, Kabupaten Temanggung, Sabtu (27/9/2025).
Upaya vaksinasi itu akan dilakukan setidaknya 3.000 petugas, yang didukung Kementerian Pertanian (Kementan). Vaksinasi dibagi menjadi dua tahap pada tahun 2025 ini. Hingga September 2025, jumlah hewan ternak yang telah di vaksin PMK sebanyak 284.867 ekor
Dikatakan Supriyanto, menjaga kesehatan hewan menjadi langksh penting dalam upaya menunjang target swasembada pangan dari sektor peternakan.
Selain dari kesehatan hewan, kata Supriyanto, teknologi pembenihan juga penting dalam menunjang produksi hewan ternak yang berkualitas. Sejauh ini Pemprov Jateng telah memiliki Balai Inseminasi Buatan (BIB). Di sana menjadi tempat penyimpanan benih (sperma) dari pejantan unggulan yang dibekukan.
"Dari sana biasa digunakan untuk menyuntik hewan ternak betina agar hamil. Teknologi reproduksi ini diluar proses kawin alami," ucapnya.
Ia mencontohkan, sejumlah hewan bibit ternak unggulan yang ada di antaranya Kambing Kaligesing dari Kabupaten Purworejo, Domba Batur dari Kabupaten Banjarnegara, dan lainnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno mengatakan, dalam upaya meningkatkan produktivitas hasil peternakan, sektor ini perlu diajarkan kepada generasi muda.
"Kita ingin berswasembada pangan, apalagi Jawa Tengah ini sebagai penumpu pangan nasional. Selain pertanian, peternakan juga perlu lebih diupayakan lagi. Karena untuk menunjang kebutuhan protein," katanya.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Jateng, data populasi ternak yang ada di Jawa Tengah, meliputi: Sapi potong sebanyak 1.368.913 ekor (11,21% dari total nasional); Sapi perah sebanyak 84.240 ekor (16,30% dari total nasional); Kambing sebanyak 3.499.543 ekor (22,35% dari total nasional); Domba sebanyak 1.262.120 ekor (17,95% dari total nasional); dan Ayam Kampung sebanyak 23.988.695 ekor (16,63% dari total nasional).
Produksi hasil ternak di Jawa Tengah sangat berkontribusi terhadap penyediaan protein hewani secara nasional. Produksi daging Jawa Tengah Tahun 2024 sebesar 930 ribu ton (18,83% dari total nasional), produksi susu sebesar 76 ribu ton (9,4% dari total nasional), dan produksi telur sebesar 902 ribu ton (13,1% dari total nasional).