Beda Pilwakot Semarang 2020 Dengan Dulu, Sistem Baru Serba Digital 

ASN diminta jaga netralitas

Semarang, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengatakan bahwa pelaksanaan Pemilihan Wali Kota (Pilwakot) Kota Semarang akan digelar berbeda dengan sebelumnya. Selain ada hal-hal yang baru, pemilihan kepala daerah ibu kota Jawa Tengah ini akan diselenggarakan secara digital.

Ketua KPU Kota Semarang, Henry Casandra Gultom mengatakan, Pilkada di Kota Semarang akan menjadi unik kali ini.

‘’Kita tidak bisa memungkiri bahwa di Semarang ini atmosfernya adem-adem aja. Harapannya seluruh elemen mulai penyelenggara, pemilih sampai yang mengawasi bisa bahagia,’’ tuturnya di sela Pelantikan dan Pembekalan Sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Hotel Quest Semarang, Kamis (5/3).

1. Sekretariat PPK dilantik oleh KPU

Beda Pilwakot Semarang 2020 Dengan Dulu, Sistem Baru Serba Digital IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Adapun, satu hal yang baru dalam sistem Pilwakot Kota Semarang kali ini adalah kalau dulu Sekretariat PPK hanya menerima tugas dengan surat keputusan (SK), kini mereka dilantik oleh KPU.

‘’Sebab, mereka ini adalah bagian dari pemerintah yang nanti akan membantu pemilihan. Mereka berada pada posisi sekretaris, bendahara, dan staf. Tugas mereka yaitu memfasilitasi, membantu administrasi anggaran selama pelaksanaan pemilihan di tingkat kecamatan,’’ katanya.

Kemudian, pada Pilwakot kali ini perekrutan petugas tempat pemungutan suara (TPS) juga dilakukan oleh KPU, beda dengan sebelumnya yakni oleh PPK.

Baca Juga: Gibran Maju Pilwakot, Pengamat: Tak Semudah Mengelola Usaha Martabak 

2. Penyelenggara Pilwakot diajak melek digital

Beda Pilwakot Semarang 2020 Dengan Dulu, Sistem Baru Serba Digital IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Henry menjelaskan, akan banyak konten dan proses pemilihan yang bersifat digital atau elektronik pada Pilwakot 2020. Upaya ini sebagai stimulasi untuk menghadapi Pemilu serentak tahun 2024.

‘’Contohnya hal itu bisa dilihat tes CAT untuk pemilihan PPK hingga Panitia Pemungutan Suara (PPS). Tujuannya, agar mereka akrab dengan komputer, mau tidak mau suka tidak suka sekarang harus mengikuti cara ini. Sebab, melalui cara tersebut sebenarnya kita dimudahkan,’’ jelasnya.

Diketahui, ke depan sistem informasi rekapitulasi juga beralih secara elektronik demi keabsahan proses pemungutan suara. ‘’Kalau itu berhasil kita tidak perlu menulis hingga 32 rangkap,’’ imbuhnya.

3. Netralitas ASN harus dijaga

Beda Pilwakot Semarang 2020 Dengan Dulu, Sistem Baru Serba Digital IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Sementara itu, Sekda Kota Semarang Iswar Aminudin yang turut menyaksikan pelantikan Sekretariat PPK menyampaikan, agar aparat pemerintah yang akan menjalankan amanah dalam Pilwakot tahun ini bisa menjaga netralitas dalam pesta demokrasi.

‘’Tidak hanya bagi aparat sipil negara (ASN) yang mejadi Sekretariat PPK, kami juga meminta agar seluruh ASN yang berada di lingkungan Pemkot Semarang tetap menjaga netralitas dalam pesta demokrasi Pilwakot Semarang 2020,’’ tandasnya.

Baca Juga: KPU Kota Semarang Siapkan Rp71,5 miliar untuk Pilwakot Semarang 2020

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya