Sudah Divaksin, 411 Warga Semarang Masih Kena COVID-19  

Kasus positif virus corona kembali meroket

Semarang, IDN Times - Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Semarang kembali meroket dalam dua minggu terakhir. Bahkan, kasus baru positif ini berasal dari warga Ibu Kota Jawa Tengah yang sudah mendapat suntikan vaksinasi COVID-19. 

1. Dua minggu terakhir kasus baru positif COVID-19 meningkat

Sudah Divaksin, 411 Warga Semarang Masih Kena COVID-19  Ilustrasi (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dokter Abdul Hakam mengakui, ada kenaikan angka kasus baru COVID-19 dalam dua minggu terakhir di Kota Semarang. Adapun, penambahan pasien baru yang terinfeksi virus corona mencapai 50 kasus hingga 54 kasus per minggu.

‘’Jadi, memang benar terjadi kenaikan angka kasus baru pada dua minggu terakhir ini. Dari data kami menunjukan kenaikan terjadi pada minggu ke-14 ke minggu ke-15. Jumlah pasien positif naik dari 50 kasus per minggu menjadi 54 kasus per minggu Ini dirata-rata per minggunya lho ya, kalo harian tetap fluktuatif,’’ ungkapnya saat dikonfirmasi, Jumat (23/4/2021).

Baca Juga: Lansia di Semarang, Gagal Disuntik hingga Nyasar ke Lokasi Vaksinasi

2. Vaksin tidak menjadi orang kebal COVID-19

Sudah Divaksin, 411 Warga Semarang Masih Kena COVID-19  Vaksinasi lansia di Sentra Vaksinasi BUMN di PRPP Jateng Semarang. (dok. Istimewa)

Kemudian, Dinas Kesehatan juga menemukan sebanyak 411 pasien positif COVID-19 adalah mereka yang sudah mendapatkan suntikan vaksinasi. Jumlah itu terdiri atas 267 kasus adalah orang yang sudah mendapatkan vaksin dosis satu. Kemudian, sebanyak 144 kasus adalah orang yang sudah mendapatkan vaksin dosis dua.  

‘’Kenaikan kasus positif itu berdampak pada meningkatnya jumlah tingkat keterisian tempat tidur (BOR) di rumah isolasi rumah dinas walikota maupun rumah sakit di Semarang,’’ tuturnya.

Hakam menyampaikan, agar masyarakat mengerti atas kondisi ini. Bukan berarti setelah vaksin kemudian menjadi kebal terhadap virus corona. 

3. Tingkat penerapan prokes jaga jarak rendah

Sudah Divaksin, 411 Warga Semarang Masih Kena COVID-19  ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

‘’Sekalipun punya kekebalan tapi tetap bisa terpapar COVID-19 jika protokol kesehatan tidak dijalankan. Vaksin ini hanya melindungi kita dari gejala berat jika virus masuk dalam tubuh. Jadi mohon kepada masyarakat untuk tidak euforia menerima vaksin kemudian prokesnya ditinggal. Harus tetap wajib 5M ditambah dengan vaksin, insyallah proteksinya dobel dan kita terhindar dari COVID-19,’’ jelasnya.

Sementara dari hasil penilaian protokol kesehatan per bulan April, ada penurunan persentase khususnya pada penilaian jaga jarak. Dari penerapan 3M, yakni mencuci tangan pakai sabun, memakai masker, dan menjaga jarak, masing-masing di angka 76 persen; 74,1 persen; 73,7 persen. 

‘’Nah, ini kalau kita lihat kondisinya sekarang memang mobilitas masyarakat mulai meningkat, apalagi di wilayah-wilayah tengah kota. Sejalan dengan angka kasus per wilayah kecamatan pun kalau dilihat datanya yang diunggah di Instagram @dkksemarang secara harian, angka kasusnya masih paling banyak di kecamatan yang padat penduduk dan tinggi mobilitasnya,“ tandasnya. 

Baca Juga: Usai Hajatan Manaqib, 39 Warga Pati Terinfeksi COVID-19 

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya