Dian dan Angus Sepasang Elang Brontok Dilepas ke Gunung Ungaran

Gunung Ungaran cocok untuk habitat elang brontok

Semarang, IDN Times - Sepasang elang brontok yang bernama latin Nisaetus cirrhatus dilepasliarkan ke Gunung Ungaran oleh tim gabungan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah. Burung predator tersebut sebelumnya sempat menjalani masa habituasi di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Loji Balai Taman Gunung Salak, Jawa Barat.

1. Sepasang elang brontok dilepaskan di hutan Curug Lawe

Dian dan Angus Sepasang Elang Brontok Dilepas ke Gunung UngaranLokasi pelepasliaran sepasang elang brontok di Curug Lawe Gunung Ungaran. (Dok Humas BKSDA Jateng)

Kepala BKSDA Jawa Tengah, Damanto menyebutkan proses pelepasliaran sepasang elang brontok dilakukan petugasnya di hutan Curug Lawe Secepit, Dusun Gunungsari, Desa Ngesrepbalong, Limbangan, Kabupaten Kendal.

"Elang brontok merupakan satwa langka yang dilindungi pemerintah Indonesia sedyai Peraturan Menteri LHK Nomor P.106/2018. Habitat elang brontok selama ini ada di Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali dan Kepulauan Nusa Tenggara. Dan kita memilih melepasliarkan ke Gunung Ungaran karena tempatnya cocok dengan ketersediaan sumber pakan yang cukup bagi elang brontok," ujarnya, Kamis (2/9/2021).

Baca Juga: Ritual Berusaha Ambil Bunga Mistis, 3 Pria Hilang di Gunung Ungaran

2. Gunung Ungaran punya sumber pakan yang bagus bagi elang brontok

Dian dan Angus Sepasang Elang Brontok Dilepas ke Gunung UngaranKepala BKSDA Jateng Darmanto di Gunung Ungaran. (Dok Humas BKSDA Jateng)

Di Gunung Ungaran, katanya masih bisa ditemui sejumlah satwa berukuran kecil macam, bajing, tupai, tikus dan sejenisnya yang cocok untuk makanan elang brontok. Terlebih lagi, area topografi Gunung Ungaran menjadi bagian terpenting bagi habitat burung karena wilayahnya yang berbukit-bukit, terjal dan dipisahkan dengan tebing jurang.

Lebih lanjut, Darmanto menyampaikan kawasan Gunung Ungaran juga memiliki keanekaragaman hayati yang lengkap. Dalam kawasan tersebut masih ada sebaran burung elang jawa, burung julang emas, kawanan lutung budeng, trenggiling hingga landak.

"Butuh waktu empat sampai lima bulan untuk memproses rehabilitasi elang brontok di Gunung Halimun Salak. Kita musti benar-benar menyiapkan segala hal agar dua ekor elang brontok itu siap dilepasliarkan. Dan mencari lokasi pelepasliaran juga gak mudah. Kita harus pastikan tetap menjaga kelestarian satwa tersebut agar dapat berkembangbiak dan terhindar dari ancaman," kata Darmanto.

3. Sepasang elang brontok dinamai Dian dan Angus

Dian dan Angus Sepasang Elang Brontok Dilepas ke Gunung UngaranIlustrasi elang brontok. instagram.com/tahuradjuanda.official

Elang brontok yang dilepasliarkan di Gunung Ungaran merupakan hasil penyerahan dari masyarakat. Sepasang elang itu dinamai Dian dan Angus. Agar gampang dipantau di kawasan gunung, sayap pada elang brontok itu sudah dipasangi tanda khusus.

"Kita juga mengajak kepada para akademisi dan seluruh warga untuk mendukung pemantauan eksistensi satwa itu pasca pelepasliaran. Ini sekaligus untuk menjaga sumber pakannya," terangnya.

4. Ditreskrimsus Polda Jateng tegaskan pelihara elang langgar UU Nomor 5

Dian dan Angus Sepasang Elang Brontok Dilepas ke Gunung UngaranDua ekor elang bido yang akan dikirim ke pusat elang jawa Halimun Salak. IDN Times/Fariz Fardianto

Terpisah, Kasubdit IV Tipider Ditrskrimsus Polda Jateng, AKBP Robert Sihombing menekankan elang merupakan spesies predator yang memegang peranan penting dalam menjaga kelestarian alam. "Jangan karena hanya sekedar hobi, lalu memelihara elang. Karena justru tindakan itu menjadi pelanggaran karena sudah diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 1990," tegasnya.

Sedangkan, Kepala Biro Infrastruktur Sumber Daya Alam, Setda Jateng, Dadang Soemantri mengapresiasi upaya pelepasliaran elang brontok di Gunung Ungaran.

Ia berharap pelasliaran satwa langka bisa dilakukan secara rutin sehingga nilai keanekaragaman hayati bisa meningkat. "Semoga dengan lokasi pelepasliaran di dekat desa wisata, maka ke depan habitatnya dapat menambah daya tarik konservasi serta mendukung ekowisata di lingkungan sekitarnya," tutur Dadang.

Baca Juga: Diduga Ditembak, Seekor Elang Bido Ditemukan Terluka di Bagian Sayapnya

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya